Palangka Raya: Tim gabungan TNI-Polri, kelurahan, dan relawan terus menyalurkan bantuan logistik dan makanan siap saji kepada korban banjir. Bantuan ini disalurkan kepada warga terdampak banjir di Palangka Raya, Kalimantan Tengah, yang masih bertahan di dalam rumah.
Bantuan logistik berupa makanan siap saji disalurkan pada warga di Kelurahan Marang, Kecamatan Bukit Batu, Kota Palangka Raya. Bantuan disalurkan tim relawan menggunakan perahu.
Meski kedalaman air mencapai satu meter, namun sebagian warga masih memilih untuk menetap di rumah dengan alasan menjaga harta benda. Lurah Marang, Yulianti Ningsih, mengatakan terdapat tiga rukun tetangga (RT) dan 130 kepala keluarga terdampak banjir luapan sungai Kahayan.
Meskipun para warga tetap bertahan di rumah mereka, namun pemerintah setempat tetap mendirikan posko pengungsian. Salah satunya halaman sekolah SDN 1 Marang yang jika sewaktu-waktu terdampak banjir, warga akan langsung meninggalkan rumah.
Baca: BMKG: Waspada Banjir Rob di Pesisir Utara Laut Jawa!
"Kami tetap menyiapkan tenda pengungsian yang merupakan bantuan dari Brimop dan disediakan juga satu ruangan dari kepala sekolah untuk pengungsian warga,” ujar Yuli dalam program Newsline di Metro TV, Jumat, 19 November 2021.
Pemerintah Kota Palangka Raya menetapkan status tanggap darurat selama 14 hari hingga 27 November 2021. Yuli juga mengatakan bahwa banjir yang terjadi sejak Selasa lalu mengalami penurunan sebanyak 10 sentimeter debit air. (Nabila Safarina)
Palangka Raya: Tim gabungan TNI-Polri, kelurahan, dan relawan terus menyalurkan bantuan logistik dan makanan siap saji kepada korban
banjir. Bantuan ini disalurkan kepada warga terdampak banjir di Palangka Raya, Kalimantan Tengah, yang masih bertahan di dalam rumah.
Bantuan logistik berupa makanan siap saji disalurkan pada warga di Kelurahan Marang, Kecamatan Bukit Batu, Kota Palangka Raya. Bantuan disalurkan tim relawan menggunakan perahu.
Meski kedalaman air mencapai satu meter, namun sebagian warga masih memilih untuk menetap di rumah dengan alasan menjaga harta benda. Lurah Marang, Yulianti Ningsih, mengatakan terdapat tiga rukun tetangga (RT) dan 130 kepala keluarga terdampak banjir luapan sungai Kahayan.
Meskipun para warga tetap bertahan di rumah mereka, namun pemerintah setempat tetap mendirikan posko pengungsian. Salah satunya halaman sekolah SDN 1 Marang yang jika sewaktu-waktu terdampak banjir, warga akan langsung meninggalkan rumah.
Baca:
BMKG: Waspada Banjir Rob di Pesisir Utara Laut Jawa!
"Kami tetap menyiapkan tenda pengungsian yang merupakan bantuan dari Brimop dan disediakan juga satu ruangan dari kepala sekolah untuk pengungsian warga,” ujar Yuli dalam program Newsline di
Metro TV, Jumat, 19 November 2021.
Pemerintah Kota Palangka Raya menetapkan status tanggap darurat selama 14 hari hingga 27 November 2021. Yuli juga mengatakan bahwa banjir yang terjadi sejak Selasa lalu mengalami penurunan sebanyak 10 sentimeter debit air.
(Nabila Safarina) Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(UWA)