Kodisi retakan pada bangunan milik warga di Desa Tanggunggunung, Tulungagung, Kamis (13/10/2022) (ANTARA/HO - Foto warga)
Kodisi retakan pada bangunan milik warga di Desa Tanggunggunung, Tulungagung, Kamis (13/10/2022) (ANTARA/HO - Foto warga)

Puluhan Rumah di Tulungagung Retak-Retak Terdampak Bencana Pergerakan Tanah

Antara • 13 Oktober 2022 22:26
Tulungagung: Puluhan rumah warga dua desa di Kecamatan Tanggunggunung, KabupatenTulungagung, mengalami retak-retak pada lantai maupun struktur bangunan terdampak pergerakan tanah (likuifaksi) di lingkungan permukiman mereka selama beberapa hari terakhir.
 
"Kami akan segera menerjunkan tim ahli untuk mengevaluasi struktur tanah serta aman/tidaknya daerah di sini untuk hunian," kata Bupati Tulungagung Maryoto Birowo usai meninjau dampak tanah gerak di Desa Tanggunggunung dan Ngepoh, Kecamatan Tanggunggunung, Kamis, 13 Oktober 2022.
 
Menurut dia, analisis ini sangat diperlukan pemerintah daerah sebelum mengambil keputusan, apakah kedua permukiman masih bisa dijadikan sebagai lokasi hunian atau tidak. Jika masih bisa mereka akan membantu proses renovasi rumah warga. "JIka tidak berarti harus ada opsi relokasi," lanjutnya.
 
Baca: Sensor Deteksi Dini Bencana Pergerakan Tanah di Bogor Hanya Pakai Kayu dan Tali

Plt Camat Tanggunggunung, Heru Junianto merinci, di Desa Tanggunggung, total rumah warga yang mengalami retak dampak pergerakan tanah ini ada 53 KK. Sementara di Desa Ngepoh yang mengalami kerusakan struktur bangunan akibat likuifaksi ada delapan rumah.

"Kalau yang parah (di Desa Tanggunggung dan Ngepoh) ada 11 rumah, sehingga penghuninya memilih mengungsi," terang Sugeng.
 
“Untuk warga yang mengungsi di rumah dinas Kecamatan Tanggunggunung ada sekitar sembilan KK atau 24 jiwa. Sedangkan untuk warga yang lain, mengungsi di rumah saudaranya. Rumah warga yang mengalami retakan, akan ditinggalkan ketika malam hari atau ketika turun hujan,” ujarnya. 
 
Disebutkan, retakan ini mulai terjadi sejak Minggu, 9 Oktober kemarin. Munculnya retakan di rumah warga tersebut dipicu oleh curah hujan yang tinggi, sehingga menyebabkan longsor di dekat pemukiman warga. Dari kejadian tersebut, beberapa rumah warga mulai mengalami retakan pada dinding hingga pondasi rumah warga.
 
"Jadi setelah terjadi longsor, membuat tanah yang berada di pemukiman warga bergerak dan ambles ke bawah. Sehingga membuat pondasi dan dinding rumah warga mengalami retakan," jelasnya. 

 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(WHS)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan