Kupang: Sebanyak 20 balita dan satu orang dewasa di Desa Pariti, Kecamatan Sulamu, Kabupaten Kupang, Nusa Tenggara Timur diare setelah mengonsumsi biskuit bantuan kedaluwarsa. Biskuit tersebut disalurkan oleh posko bencana di desa setempat.
"Mereka makan biskuit 'Makanan tambahan Balita', bantuan ari posko bencana, dari Puskesmas Sulamu sudah menyatakan biskuit itu sudah kedaluwarsa, tak layak dikonsumsi," kata Kepala Dusun 4 Desa Pariti, Herry Manu saat dihubungi, Kamis, 5 Januari 2023.
Selain diare, beberapa balita mengalami mual dan muntah serta panas tinggi. "Dua anak saya mengalami hal yang sama setelah makan biskuit bantuan," tambah Ketua RT 20, Desa Pariti, Yufrid Datok.
Menurutnya, petugas dari puskesmas datang ke rumah penduduk untuk merawat dan memberikan obat kepada balita yang diare. "Sampai sekarang, anak-anak masih panas tinggi," kata Dia.
Petugas Puskesmas, Abadi Suryo Utomo mengatakan seluruh biskuit yang kadaluwarsa sudah ditarik dari posko dan saat ini disimpan di puskemas.
"Kami amankan biskuit karena sudah kadaluwarsa," kata Abadi.
Untuk di Dusun 4, ujarnya, para balita hanya diberikan obat untuk menangani masalah, belum ada yang dilarikan ke puskesmas atau rumah sakit. Adapun untuk penanganan kesehatan korban banjir, Puskesmas Paritti tetap berkoordinasi Dinas Kesehatan Kabupaten Kupang.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news medcom.id
Kupang: Sebanyak 20 balita dan satu orang dewasa di Desa Pariti, Kecamatan Sulamu, Kabupaten Kupang, Nusa Tenggara Timur diare setelah mengonsumsi biskuit
bantuan kedaluwarsa. Biskuit tersebut disalurkan oleh posko bencana di desa setempat.
"Mereka makan biskuit '
Makanan tambahan Balita', bantuan ari posko bencana, dari Puskesmas Sulamu sudah menyatakan biskuit itu sudah kedaluwarsa, tak layak dikonsumsi," kata Kepala Dusun 4 Desa Pariti, Herry Manu saat dihubungi, Kamis, 5 Januari 2023.
Selain diare, beberapa balita mengalami mual dan muntah serta panas tinggi. "Dua anak saya mengalami hal yang sama setelah makan biskuit bantuan," tambah Ketua RT 20, Desa Pariti, Yufrid Datok.
Menurutnya, petugas dari puskesmas datang ke rumah penduduk untuk merawat dan memberikan
obat kepada balita yang diare. "Sampai sekarang, anak-anak masih panas tinggi," kata Dia.
Petugas Puskesmas, Abadi Suryo Utomo mengatakan seluruh biskuit yang kadaluwarsa sudah ditarik dari posko dan saat ini disimpan di puskemas.
"Kami amankan biskuit karena sudah kadaluwarsa," kata Abadi.
Untuk di Dusun 4, ujarnya, para balita hanya diberikan obat untuk menangani masalah, belum ada yang dilarikan ke puskesmas atau rumah sakit. Adapun untuk penanganan kesehatan korban banjir, Puskesmas Paritti tetap berkoordinasi Dinas Kesehatan Kabupaten Kupang.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news medcom.id Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(WHS)