Jepara: Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Jepara, Jawa Tengah, tak menampik soal kelangkaan pupuk bersubsidi. Pasalnya, stok pupuk bersubsidi di Kota Ukir memang menipis.
Kepala Seksi (Kasi) Sarana dan Prasarana Pertanian Bidang Sarana, Prasarana, dan Penyuluhan Pertanian Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan (DKPP) Jepara, Sumardi, mengatakan saat ini stok pupuk bersubsidi di gudang jumlahnya tak banyak. Pupuk urea saat ini tersisa 653 ton dan pupuk NPK tinggal 160 ton.
“Alokasi setahun, urea itu sebanyak 14,981 ton, ini masih tersedia 653 ton. Terus kalau NPK alokasinya 7.979 ton, sekarang ini tinggal 160 ton,” kata Sumardi, Jumat, 16 September 2022.
Mengingat stok pupuk menipis, pemerintah Kabupaten Jepara mengajukan penambahan pupuk kepada pemerintah provinsi. Namun, pengusulan penambahan pupuk pada akhir Juli 2022 itu, hingga kini belum ada realisasi.
“Kami mengusulkan penambahan pupuk urea sebanyak 1.070 ton dan NPK sebanyak 6.561 ton. Tapi sampai sekarang belum ada realisasi,” ujar Mardi.
Baca: Indef Dorong Pemerintah Perbesar Ruang Anggaran Pupuk Organik
Lantaran kondisi itu, Sumardi pun tak menampik bila banyak keluhan petani sulit mendapatkan pupuk. Ada dua hal yang membuat pupuk bersubsidi sulit didapat.
Pertama, jatah pupuk subsidi untuk satu tahun sudah dibeli sekaligus di awal tahun. Akibatnyna, kalau sekarang mau beli, jatahnya sudah habis.
“Kalau sudah diambil semua di awal tahun, otomatis sekarang jatahnya sudah habis,” kata Mardi.
Kedua, petani menanam padi di musim tanam tiga. Sedangkan, perencanaan Rencana Definitif Kebutuhan Kelompok (RDKK), petani tidak mengusulkan tanam padi di musim tanam tiga.
Jepara: Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Jepara, Jawa Tengah, tak menampik soal kelangkaan
pupuk bersubsidi. Pasalnya, stok pupuk bersubsidi di Kota Ukir memang menipis.
Kepala Seksi (Kasi) Sarana dan Prasarana Pertanian Bidang Sarana, Prasarana, dan Penyuluhan Pertanian Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan (DKPP) Jepara, Sumardi, mengatakan saat ini stok pupuk bersubsidi di gudang jumlahnya tak banyak. Pupuk urea saat ini tersisa 653 ton dan
pupuk NPK tinggal 160 ton.
“Alokasi setahun, urea itu sebanyak 14,981 ton, ini masih tersedia 653 ton. Terus kalau NPK alokasinya 7.979 ton, sekarang ini tinggal 160 ton,” kata Sumardi, Jumat, 16 September 2022.
Mengingat stok pupuk menipis, pemerintah Kabupaten Jepara mengajukan penambahan pupuk kepada pemerintah provinsi. Namun, pengusulan penambahan pupuk pada akhir Juli 2022 itu, hingga kini belum ada realisasi.
“Kami mengusulkan penambahan pupuk urea sebanyak 1.070 ton dan NPK sebanyak 6.561 ton. Tapi sampai sekarang belum ada realisasi,” ujar Mardi.
Baca:
Indef Dorong Pemerintah Perbesar Ruang Anggaran Pupuk Organik
Lantaran kondisi itu, Sumardi pun tak menampik bila banyak keluhan petani sulit mendapatkan pupuk. Ada dua hal yang membuat pupuk bersubsidi sulit didapat.
Pertama, jatah pupuk subsidi untuk satu tahun sudah dibeli sekaligus di awal tahun. Akibatnyna, kalau sekarang mau beli, jatahnya sudah habis.
“Kalau sudah diambil semua di awal tahun, otomatis sekarang jatahnya sudah habis,” kata Mardi.
Kedua, petani menanam padi di musim tanam tiga. Sedangkan, perencanaan Rencana Definitif Kebutuhan Kelompok (RDKK), petani tidak mengusulkan tanam padi di musim tanam tiga.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(NUR)