Ilustrasi - Lahan pertanian yang kering saat musim kemarau di Kabupaten Kupang, NTT. ANTARA/Aloysius Lewokeda
Ilustrasi - Lahan pertanian yang kering saat musim kemarau di Kabupaten Kupang, NTT. ANTARA/Aloysius Lewokeda

Enam Wilayah NTT Diminta Waspada Bencana Kekeringan

Antara • 24 Agustus 2022 10:00
Kupang: Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengimbau warga mewaspadai ancaman bencana kekeringan di enam wilayah yang tersebar di Nusa Tenggara Timur (NTT).
 
"Wilayah-wilayah yang terancam bencana kekeringan mengalami hari tanpa hujan lebih dari 61 hari dengan peluang di atas 70 persen," kata Kepala Stasiun Klimatologi Kelas II Kupang BMKG, Rahmattulloh Adji, di Kupang, Rabu, 24 Agustus 2022.
 
Baca: BMKG: Waspada Potensi Hujan Disertai Kilat di Jakarta Selatan dan Jakarta Tim

Dia mengatakan hal itu berkaitan dengan peringatan dini kekeringan di wilayah NTT. Enam wilayah yang terancam bencana kekeringan yaitu Kecamatan Kota Raja dan Kecamatan Oebobo di Kota Kupang, Kecamatan Rote Barat Laut di Kabupaten Rote Ndao, Kecamatan Hawu Mehara dan Kecamatan Raijua di Kabupaten Sabu Raijua, dan Kecamatan Haharu di Kabupaten Sumba Timur.
 
"Keenam wilayah tersebut berstatus awas kekeringan sehingga perlu diwaspadai masyarakat setempat terhadap berbagai dampak yang ditimbulkan," jelasnya.

Rahmattulloh mengimbau masyarakat di wilayah-wilayah tersebut agar meningkatkan kewaspadaan terhadap ancaman bencana kekeringan yang berdampak pada sejumlah hal seperti pada sektor pertanian dengan sistem tadah hujan.
 
Selain itu, berkurangnya ketersediaan air tanah sehingga dapat menyebabkan kelangkaan air, serta meningkatnya potensi kemudahan terjadinya kebakaran.
 
Ia menyarankan para petani petani agar kegiatan menanam diutamakan pada tanaman yang tidak membutuhkan banyak air sehingga berpeluang memberikan hasil untuk dipanen.
 
Masyarakat juga perlu menghindari aktivitas yang dapat memicu terjadinya kebakaran hutan dan lahan karena bisa meluas dengan cepat di saat musim kemarau.
 
"Upaya antisipasi perlu dilakukan dengan tepat untuk dapat meminimalisir dampak kerugian akibat bencana kekeringan," ujarnya.
 
 
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(DEN)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan