Cianjur: Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menyebut gempa dangkal dengan magnitudo 2,9 mengguncang barat laut Cianjur, Jawa Barat. Gempa bumi itu terjadi pada Selasa, 22 November 2022, pukul 13.43 WIB.
Pusat gempa bumi itu terletak di 6,82 Lintang Selatan, 107,00 Bujur Timur atau tepatnya di lima kilometer barat laut Cianjur, Jawa Barat. Kedalaman gempa sembilan kilometer.
"Gempa bumi itu dirasakan dengan skala intensitas II-III MMI, getaran dirasakan nyata dalam rumah, terasa getaran seakan akan truk berlalu, di Pacet dan Ciherang," kata Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami BMKG Daryono, Selasa, 22 November 2022.
Ia mengatakan gempa di kawasan Cianjur masuk dalam kategori gempa kerak dangkal atau shallow crustal earthquake. Karakteristik gempa kerak dangkal itu memiliki gempa susulan yang cukup banyak karena berada di batuan yang relatif rapuh.
Sementara itu, Kepala BMKG Dwikorita Karnawati meminta masyarakat mewaspadai bencana lanjutan berupa tanah longsor dan banjir bandang usai guncangan gempa.
Menurut dia, besar kemungkinan lereng-lereng perbukitan menjadi rapuh usai terjadinya gempa bumi. Hal ini dapat semakin diperparah dengan intensitas hujan yang tinggi.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news medcom.id
Cianjur: Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (
BMKG) menyebut
gempa dangkal dengan magnitudo 2,9 mengguncang barat laut Cianjur, Jawa Barat. Gempa bumi itu terjadi pada Selasa, 22 November 2022, pukul 13.43 WIB.
Pusat gempa bumi itu terletak di 6,82 Lintang Selatan, 107,00 Bujur Timur atau tepatnya di lima kilometer barat laut Cianjur, Jawa Barat. Kedalaman gempa sembilan kilometer.
"Gempa bumi itu dirasakan dengan skala intensitas II-III MMI, getaran dirasakan nyata dalam rumah, terasa getaran seakan akan truk berlalu, di Pacet dan Ciherang," kata Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami BMKG Daryono, Selasa, 22 November 2022.
Ia mengatakan gempa di kawasan Cianjur masuk dalam kategori gempa kerak dangkal atau
shallow crustal earthquake. Karakteristik gempa kerak dangkal itu memiliki gempa susulan yang cukup banyak karena berada di batuan yang relatif rapuh.
Sementara itu, Kepala BMKG Dwikorita Karnawati meminta masyarakat mewaspadai bencana lanjutan berupa tanah
longsor dan banjir bandang usai guncangan gempa.
Menurut dia, besar kemungkinan lereng-lereng perbukitan menjadi rapuh usai terjadinya gempa bumi. Hal ini dapat semakin diperparah dengan intensitas hujan yang tinggi.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news medcom.id Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(NUR)