Jeneponto: Langkanya stok Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis solar di Sulawesi Selatan, membuat puluhan nelayan di Kabupaten Jeneponto, terkatung-katung tak bisa melaut. Ironisnya, kondisi ini sudah mereka rasakan selama selama sepekan terakhir.
Para nelayan pun pasrah mendapati situasi ini. Akibatnya, puluhan perahu nelayan hanya bisa terparkir di bibir pantai Pabiringa, Kecamatan Binamu, Kabupaten Jeneponto, Sulsel.
Salah satu nelayan yang terdampak adalah Aji. Ia mengaku sudah mencari solar di berbagai SPBU maupun kios eceran di Kabupaten Jeneponto, Sulsel, namun tak membuahkan hasil seliter pun. Hal ini membuat para nelayan merugi.
"Kami para nelayan sangat merugi, karena terhalang dengan bahan bakar. Sementara hanya bisa berhenti melaut sambil menunggu solar ada lagi," keluh Aji, Kamis, 24 Maret 2022.
Baca juga: Puluhan Truk Terpaksa Menginap di SPBU untuk Dapat Solar
Aji mengaku hanya bisa meratapi kekosongan selama tidak melaut dengan berinisiatif memperbaiki perahu dan jaring ikan.
"Ya begini saja kita selama seminggu, perbaiki kapal dan jaring-jaring yang rusak," ujarnya.
Kondisi kelangkaan solar bersubsidi di berbagai daerah di Sulawesi Selatan (Sulsel), termasuk Kabupaten Jeneponto, sudah pernah diutarakan penyebabnya oleh pihak Pertamina.
Pertamina menyebut kuota BBM subsidi seperti solar di tahun ini turun dibandingkan tahun sebelumnya mencapai 7 persen. Ketika terjadi penurunan kuota, sementara di satu sisi volume kendaraan justru semakin bertumbuh maka mau tidak mau pembatasan kuota menjadi jalan tengah.
"Pembatasannya ini dilakukan oleh SPBU sendiri karena peristiwa ini bukan semua SPBU tapi hanya SPBU tertentu yang dia sudah over dari kuota yang ditetapkan di triwulan pertama," kata Senior Supervisor Communication & Relation Pertamina Patra Niaga Regional Sulawesi, Taufiq Kurniawan, beberapa waktu lalu. (Ardiansyah/Narendra Wisnu)
Jeneponto: Langkanya stok Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis solar di Sulawesi Selatan, membuat puluhan nelayan di
Kabupaten Jeneponto, terkatung-katung tak bisa melaut. Ironisnya, kondisi ini sudah mereka rasakan selama selama sepekan terakhir.
Para nelayan pun pasrah mendapati situasi ini. Akibatnya, puluhan perahu nelayan hanya bisa terparkir di bibir pantai Pabiringa, Kecamatan Binamu, Kabupaten Jeneponto, Sulsel.
Salah satu nelayan yang terdampak adalah Aji. Ia mengaku sudah mencari solar di berbagai SPBU maupun kios eceran di Kabupaten Jeneponto, Sulsel, namun tak membuahkan hasil seliter pun. Hal ini membuat para nelayan merugi.
"Kami para nelayan sangat merugi, karena terhalang dengan bahan bakar. Sementara hanya bisa berhenti melaut sambil menunggu solar ada lagi," keluh Aji, Kamis, 24 Maret 2022.
Baca juga:
Puluhan Truk Terpaksa Menginap di SPBU untuk Dapat Solar
Aji mengaku hanya bisa meratapi kekosongan selama tidak melaut dengan berinisiatif memperbaiki perahu dan jaring ikan.
"Ya begini saja kita selama seminggu, perbaiki kapal dan jaring-jaring yang rusak," ujarnya.
Kondisi kelangkaan solar bersubsidi di berbagai daerah di Sulawesi Selatan (Sulsel), termasuk Kabupaten Jeneponto, sudah pernah diutarakan penyebabnya oleh pihak Pertamina.
Pertamina menyebut kuota BBM subsidi seperti solar di tahun ini turun dibandingkan tahun sebelumnya mencapai 7 persen. Ketika terjadi penurunan kuota, sementara di satu sisi volume kendaraan justru semakin bertumbuh maka mau tidak mau pembatasan kuota menjadi jalan tengah.
"Pembatasannya ini dilakukan oleh SPBU sendiri karena peristiwa ini bukan semua SPBU tapi hanya SPBU tertentu yang dia sudah over dari kuota yang ditetapkan di triwulan pertama," kata Senior Supervisor Communication & Relation Pertamina Patra Niaga Regional Sulawesi, Taufiq Kurniawan, beberapa waktu lalu. (Ardiansyah/Narendra Wisnu)
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(MEL)