"Selamat untuk Gus Yahya memimpin PBNU, tentu saja ini sesuatu yang membikin energi baru buat NU mencoba regenerasi," ujar Ganjar, saat memantau pelaksanaan pos pelayanan terpadu Natal dan tahun baru, di Banyumas, Jawa Tengah, Jumat, 24 Desember 2021.
Ganjar mengaku, mengikuti proses pemilihan langsung di Rapat Pleno V Muktamar NU yang digelar di Lampung. Terpilihnya Gus Yahya, kata Ganjar, mengingatkannya pada semangat pluralisme yang selalu dibawa oleh Presiden keempat RI, Abdurrahman Wahid atau Gus Dur.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
“Saya kira itu merupakan sinyal bagus karena Gus Dur kita langsung inget bagaimana pluralisme terjaga, bagaimana keberpihakan kepada minoritas terjaga dan bagaimana gaya yang sangat cair terhadap siapapun dan ini bagian yang pasti akan menjadi kekuatan NU dalam berkontribusi pada pembangunan,” ujar Ganjar.
Baca: Terpilih Jadi Ketum NU, Ini Profil Gus Yahya
Ganjar menilai, Gus Yahya juga akan melanjutkan tampuk kepemimpinan yang telah dibangun dengan baik oleh KH Said Aqil Siradj. Dia mengaku, PBNU di bawah pimpinan Said Aqil sudah maju dengan bagus.
"Saya haqul yakin NU akan berjalan jauh lebih baik karena pindah yang diletakkan oleh KH Said Aqil sangat luar biasa dan Gus Yahya tinggal melanjutkan," ucap Ganjar.
Yahya Cholil Staquf terpilih sebagai Ketua Umum PBNU untuk periode 2021-2026. Keputusan itu dihasilkan dalam agenda Rapat Pleno V Muktamar NU yang memiliki agenda pemilihan Ketum digelar di GSG Universitas Lampung, Jumat pagi, 24 Desember 2021.
Yahya pernah menjabat sebagai Katib Aam PBNU pada 2015-2020. Presiden keempat RI Abdurrahman Wahid pernah mendapuk Yahya sebagai juru bicara.