Surabaya: Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya melalui Dinas Pendidikan (Dispendik) menunggu Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Level 1 untuk Pembelajaran Tatap Muka (PTM) 100%.
Saat ini pembelajaran SD-SMP di Surabaya masih bergantian yakni PTM 50% dan 50% secara daring dengan durasi enam jam.
"Sambil terus kita lakukan evaluasi. Mudah-mudahan level PPKM di Surabaya terus turun ke Level 1 dan bisa menuju ke 100 persen PTM," kata Kepala Dinas Pendidikan (Dispendik) Kota Surabaya, Yusuf Masruh, di Surabaya, Rabu, 16 Maret 2022.
Baca: Kabupaten Malang Masih Terapkan PTM 50%
Dia menjelaskan jika nantinya PTM diterapkan 100%, awal pola yang dijalankan tetap menyesuaikan dengan kondisi sekolah. Menurutnya setiap sekolah memiliki ruang kelas dengan kapasitas yang berbeda.
"Kita acuannya tetap pada SKB 4 Menteri dan PPKM Inmendagri. Kalau sudah level 1, kalau memungkinkan 100 persen pakai shift, kita lakukan. Karena kondisi sekolah itu variatif, ada yang luasan kelas lebar, ada yang kecil," jelasnya.
Yusuf mengingatkan kepada pihak penyelenggara sekolah agar tetap memastikan Satgas Covid-19 mandiri maupun protokol kesehatan berjalan. Dengan asumsi yakni, pelajar atau guru yang datang ke sekolah, harus dicek suhu tubuh dan mencuci tangan.
"Harapannya kalau suhu tidak sesuai standar (di atas 37,5 derajat) itu bisa langsung dikoordinasikan dengan Puskesmas. Kita akan terus evaluasi, karena ini kan untuk menumbuhkan kepercayaan orang tua terhadap bagaimana menitipkan anaknya di sekolah," ujarnya.
Surabaya: Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya melalui Dinas Pendidikan (Dispendik) menunggu Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Level 1 untuk Pembelajaran Tatap Muka (
PTM) 100%.
Saat ini pembelajaran SD-SMP di Surabaya masih bergantian yakni PTM 50% dan 50% secara daring dengan durasi enam jam.
"Sambil terus kita lakukan evaluasi. Mudah-mudahan level PPKM di Surabaya terus turun ke Level 1 dan bisa menuju ke 100 persen PTM," kata Kepala Dinas Pendidikan (Dispendik) Kota Surabaya, Yusuf Masruh, di Surabaya, Rabu, 16 Maret 2022.
Baca:
Kabupaten Malang Masih Terapkan PTM 50%
Dia menjelaskan jika nantinya PTM diterapkan 100%, awal pola yang dijalankan tetap menyesuaikan dengan kondisi sekolah. Menurutnya setiap sekolah memiliki ruang kelas dengan kapasitas yang berbeda.
"Kita acuannya tetap pada SKB 4 Menteri dan PPKM Inmendagri. Kalau sudah level 1, kalau memungkinkan 100 persen pakai shift, kita lakukan. Karena kondisi sekolah itu variatif, ada yang luasan kelas lebar, ada yang kecil," jelasnya.
Yusuf mengingatkan kepada pihak penyelenggara sekolah agar tetap memastikan Satgas Covid-19 mandiri maupun protokol kesehatan berjalan. Dengan asumsi yakni, pelajar atau guru yang datang ke sekolah, harus dicek suhu tubuh dan mencuci tangan.
"Harapannya kalau suhu tidak sesuai standar (di atas 37,5 derajat) itu bisa langsung dikoordinasikan dengan Puskesmas. Kita akan terus evaluasi, karena ini kan untuk menumbuhkan kepercayaan orang tua terhadap bagaimana menitipkan anaknya di sekolah," ujarnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id(DEN)