Cirebon: Terobosan menarik dilakukan oleh Desa Cipeujeuh Wetan Kecamatan Lemahabang Kabupaten Cirebon, Jawa Barat. Rekrutmen perangkat desa di wilayah itu dibuat mirip dengan seleksi Calon Aparatur Sipil Negara (CASN).
Sebanyak 31 calon perangkat desa Cipeujeuh Wetan, mengikuti seleksi tes akademik yang diselenggarakan di SMKN 1 Lemahabang, Kamis, 20 Januari 2022.
Ketua tim Panitia Seleksi (Pansel) calon perangkat desa Cipeujeuh Wetan, Muhammad Arifin, mengatakan tes akademik merupakan langkah kedua dari tiga tahapan rekrutmen aparatur desa.
Pada tahap pertama, seleksi dilakukan dengan pemeriksaan administrasi seperti telah mendaftarkan diri via surel yang telah disiapkan panitia.
"Di tahap kedua ini adalah tes akademik dan uji kompetensi. Para peserta harus mengisi soal-soal yang sudah disiapkan oleh panitia," katanya.
Baca juga: Polisi Buru Pembuat Senjata Tajam untuk Pelajar di Tangerang
Arifin mengatakan, soal-soal yang ada dalam tes akademik dan uji kompetensi terdiri dari wawasan kebangsaan, pengetahuan tentang pemerintah desa, dan literasi digital.
"Literasi digital sengaja kami masukan dalam uji kompetensi sebagai bagian dari tujuan Kementerian Komunikasi dan informasi yang diharapkan seluruh desa di Indonesia ini bisa menerapkan desa digital atau smart village," jelasnya.
Setelah dilaksanakan tes akademik dan uji kompetensi, lanjut Arifin, para peserta akan diuji dalam fit and proper test. Panitia menggandeng beragam unsur sebagai penguji, salah satunya akademisi dari perguruan tinggi.
"Unsur masyarakat dan pegiat literasi digital juga dilibatkan. Harapannya menghasilkan perangkat desa yang mumpuni dan mampu membawa desa melek teknologi dan maju," terang dia.
Cirebon: Terobosan menarik dilakukan oleh Desa Cipeujeuh Wetan Kecamatan Lemahabang Kabupaten Cirebon, Jawa Barat. Rekrutmen
perangkat desa di wilayah itu dibuat mirip dengan seleksi Calon Aparatur Sipil Negara (CASN).
Sebanyak 31 calon perangkat desa Cipeujeuh Wetan, mengikuti seleksi tes akademik yang diselenggarakan di SMKN 1 Lemahabang, Kamis, 20 Januari 2022.
Ketua tim Panitia Seleksi (Pansel) calon perangkat desa Cipeujeuh Wetan, Muhammad Arifin, mengatakan tes akademik merupakan langkah kedua dari tiga tahapan rekrutmen aparatur desa.
Pada tahap pertama, seleksi dilakukan dengan pemeriksaan administrasi seperti telah mendaftarkan diri via surel yang telah disiapkan panitia.
"Di tahap kedua ini adalah tes akademik dan uji kompetensi. Para peserta harus mengisi soal-soal yang sudah disiapkan oleh panitia," katanya.
Baca juga:
Polisi Buru Pembuat Senjata Tajam untuk Pelajar di Tangerang
Arifin mengatakan, soal-soal yang ada dalam tes akademik dan uji kompetensi terdiri dari wawasan kebangsaan, pengetahuan tentang pemerintah desa, dan literasi digital.
"Literasi digital sengaja kami masukan dalam uji kompetensi sebagai bagian dari tujuan Kementerian Komunikasi dan informasi yang diharapkan seluruh desa di Indonesia ini bisa menerapkan desa digital atau smart village," jelasnya.
Setelah dilaksanakan tes akademik dan uji kompetensi, lanjut Arifin, para peserta akan diuji dalam
fit and proper test. Panitia menggandeng beragam unsur sebagai penguji, salah satunya akademisi dari perguruan tinggi.
"Unsur masyarakat dan pegiat literasi digital juga dilibatkan. Harapannya menghasilkan perangkat desa yang mumpuni dan mampu membawa desa melek teknologi dan maju," terang dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(MEL)
