Denpasar: Dinas Kesehatan Bali Provinsi Bali akan bergerak cepat dalam melakukan vaksinasi terhadap warganya. Hal ini karena stok vaksin di Dinas Kesehatan Provinsi dan beberapa kabupaten di Bali masih sekitar 162 ribu dosis.
"Stok vaksin mencukupi, masih ada 162 ribu dosis.Ini harus dihabiskan sampai akhir Februari. Sebab kalau tidak, akan kedaluwarsa, sia-sia karena tidak bisa dipakai lagi," ujar Plt Kepala Dinas Kesehatan Bali Made Rentin, Sabtu, 19 Februari 2022.
Dinas Kesehatan Bali optimistis jumlah dosis vaksin tersebut bisa dihabiskan dalam waktu sepekan lebih ke depan.
Pihaknya akan berkoordinasi dengan TNI, Polri, Organisasi Masyarakat, lembaga agama, lembaga sosial untuk mengerahkan seluruh sumberdaya agar masyarakat yang belum divaksin segera bisa divaksinasi.
Baca juga: Polemik Malang 'Halal City', Ini Penjelasan Wali Kota
Ada pun jenis vaksin yang masih tersisa adalah AstraZeneca, Sinovac, Moderna. Totalnya mencapai 162 ribu dosis yang harus segera dihabiskan di Bali.
"Kami sedang berkoordinasi dengan seluruh stakeholder terkait, agar vaksin bisa habis tepat waktu. Dan kami optimistis bisa," ujarnya.
Menurut Rentin, ada juga tawaran vaksin bagi WNA yang ke Bali. Namun, umumnya WNA yang sedang berada di Bali saat ini sudah vaksin dua kali di negaranya. Artinya, vaksin dosis pertama dan vaksin dosis kedua juga sudah dilakukan.
"Yang kita tawarkan nanti adalah booster. Kalau ada WNA yang mau di-booster, dengan pilihan jenis vaksin yang sesuai stok yang ada, hal ini akan menjadi sangat populer dan bagus. Namun ini tidak bisa dipaksakan sebab akan sangat sensitif bagi citra pariwisata Bali," jelasnya. (Arnoldus Dhae)
Denpasar: Dinas Kesehatan Bali Provinsi Bali akan bergerak cepat dalam melakukan vaksinasi terhadap warganya. Hal ini karena stok vaksin di Dinas Kesehatan Provinsi dan beberapa kabupaten di Bali masih
sekitar 162 ribu dosis.
"Stok vaksin mencukupi, masih ada 162 ribu dosis.Ini harus dihabiskan sampai akhir Februari. Sebab kalau tidak, akan kedaluwarsa, sia-sia karena tidak bisa dipakai lagi," ujar Plt Kepala Dinas Kesehatan Bali Made Rentin, Sabtu, 19 Februari 2022.
Dinas Kesehatan Bali optimistis jumlah dosis vaksin tersebut bisa dihabiskan dalam waktu sepekan lebih ke depan.
Pihaknya akan berkoordinasi dengan TNI, Polri, Organisasi Masyarakat, lembaga agama, lembaga sosial untuk mengerahkan seluruh sumberdaya agar masyarakat yang belum divaksin segera bisa divaksinasi.
Baca juga:
Polemik Malang 'Halal City', Ini Penjelasan Wali Kota
Ada pun jenis vaksin yang masih tersisa adalah AstraZeneca, Sinovac, Moderna. Totalnya mencapai 162 ribu dosis yang harus segera dihabiskan di Bali.
"Kami sedang berkoordinasi dengan seluruh stakeholder terkait, agar vaksin bisa habis tepat waktu. Dan kami optimistis bisa," ujarnya.
Menurut Rentin, ada juga tawaran vaksin bagi WNA yang ke Bali. Namun, umumnya WNA yang sedang berada di Bali saat ini sudah vaksin dua kali di negaranya. Artinya, vaksin dosis pertama dan vaksin dosis kedua juga sudah dilakukan.
"Yang kita tawarkan nanti adalah booster. Kalau ada WNA yang mau di-booster, dengan pilihan jenis vaksin yang sesuai stok yang ada, hal ini akan menjadi sangat populer dan bagus. Namun ini tidak bisa dipaksakan sebab akan sangat sensitif bagi citra pariwisata Bali," jelasnya. (Arnoldus Dhae)
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(MEL)