Mentan, Syahrul Yasin Limpo, dan Gubernur Sumsel, Herman Deru, saat menghadiri panen raya di OKU Timur, Sabtu, 3 Maret 2021. Dokumentasi/ Istimewa
Mentan, Syahrul Yasin Limpo, dan Gubernur Sumsel, Herman Deru, saat menghadiri panen raya di OKU Timur, Sabtu, 3 Maret 2021. Dokumentasi/ Istimewa

Mentan Dukung Usulan Herman Deru Ekspor Beras Sumsel

Gonti Hadi Wibowo • 04 April 2021 07:29
OKU Timur: Menteri Pertanian (Mentan), Syahrul Yasin Limpo, menyetujui jika beras asal Sumatra Selatan menjadi salah satu pangan yang menjadi komoditas ekspor.
 
"Kita sedang persiapkan kualitasnya dan saya sedang bicarakan dengan Gubernur Sumsel. Kita dukung dan boleh ekspor karena itu kepentingan global," kata Syahrul usai menghadiri Peresmian Jembatan Cungking, Desa Karang Kemiri, Belitang, OKU Timur, Sabtu, 3 Maret 2021.
 
Baca: Puting Beliung Rusak Puluhan Bangunan di Sumenep

Syahrul mengatakan setiap negara dan daerah memiliki kebebasan untuk melakukan ekspor. Pihaknya juga menilai produksi hasil pertanian di Sumsel memiliki ekselerasi yang cukup baik dibandingkan tahun sebelumnya.
 
"Kita memastikan untuk serapan ini. Masih saya bicarakan bersama Gubernur Sumsel," jelasnya.
 
Menurutnya kebijakan impor dan ekspor menjadi kepentingan global. Indonesia memiliki kelebihan dan Sumsel juga memiliki kelebihan.
 
"Herman Deru ini Gubernur terbaik di Indonesia. Karena melakukan pemerataan pembangunan infrastruktur dan peduli terhadap sektor pertanian masyarakat," jelasnya.
 
Sementara Gubernur Sumsel, Herman Deru, mengatakan selama ini ada beberapa komoditas asal Sumsel yang telah ekspor, seperti karet, sawit, dan kopi.
 
"Yang kita kejar ini bidang produk pangan. Kita ingin padi Sumsel juga diekspor," ungkap Herman Deru.
 
Deru mengatakan sejumlah komoditas yang telah di ekspor seperti karet, sawit dan kopi dilakukan melalui Lampung. Pihaknya mendorong adanya percepatan pembangunan Pelabuhan Tanjung Carat.
 
"Beras, kopi, sawit dan karet ini kita ingin ekspor melalui Sumsel. Tidak melalui Lampung lagi," bebernya.
 
Keinginan Deru untuk melakukan ekspor beras juga sangat beralasan karena produksi pangan di Sumsel sangat berlimpah.
 
Seperti diketahui berdasarkan data ketersediaan dari 15 pangan strategis di Sumsel sejauh ini tidak perlu dikhawatirkan. Ketersediaan pangan justru melimpah pada 2020 baik beras maupun telur.  
 
Di mana produksi beras sebesar 2.696.877 ton dengan kebutuhan hanya sebanyak 859.744 ton sehingga terjadi surplus beras sebesar 1.837.133 ton.  
 
Begitu juga dengan telur yang tersedia sebanyak 132.531 ton sementara yang dibutuhkan hanya 47.788 ton sehingga diperoleh surplus sebesar 98.389 ton.  
 
 
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(DEN)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan