Kupang: Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) melaporkan gempa tektonik dengan magnitudo 5,1 pada Rabu siang, 7 Oktober 2020, mengguncang wilayah Waingapu Sumba Timur, Provinsi Nusa Tenggara Timur.
Kepala BMKG Stasiun Waingapu Arief Tyastama mengatakan, episenter gempa yang terjadi pukul 13.50 WIB itu terletak pada koordinat 10,6 LS dan 121,07 BT.
"Tepatnya berlokasi di laut pada jarak 91 km arah Barat Kota Menia Kabupaten Saburai Jua NTT pada kedalaman 55 km," ujarnya melansir Antara.
Baca juga: Warga Sukoharjo Koyak Kitab Suci, Diduga Idap Gangguan Jiwa
Menurut Arief, dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempa bumi yang terjadi tersebut merupakan jenis dangkal akibat aktivitas subduksi Lempeng Indo-Australia yang menunjam ke bawah Lempeng Eurasia.
Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempa bumi memiliki mekanisme pergerakan oblique naik (oblique thrust fault).
Guncangan gempa bumi ini dirasakan di daerah Waingapu dan Kupang, II MMI ( getaran dirasakan oleh beberapa orang, benda-benda ringan yang digantung bergoyang).
"Hingga saat ini belum ada laporan dampak kerusakan yang ditimbulkan akibat gempa bumi tersebut," jelas Arief.
Kupang: Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) melaporkan
gempa tektonik dengan magnitudo 5,1 pada Rabu siang, 7 Oktober 2020, mengguncang wilayah Waingapu Sumba Timur, Provinsi Nusa Tenggara Timur.
Kepala BMKG Stasiun Waingapu Arief Tyastama mengatakan, episenter gempa yang terjadi pukul 13.50 WIB itu terletak pada koordinat 10,6 LS dan 121,07 BT.
"Tepatnya berlokasi di laut pada jarak 91 km arah Barat Kota Menia Kabupaten Saburai Jua NTT pada kedalaman 55 km," ujarnya melansir
Antara.
Baca juga:
Warga Sukoharjo Koyak Kitab Suci, Diduga Idap Gangguan Jiwa
Menurut Arief, dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempa bumi yang terjadi tersebut merupakan jenis dangkal akibat aktivitas subduksi Lempeng Indo-Australia yang menunjam ke bawah Lempeng Eurasia.
Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempa bumi memiliki mekanisme pergerakan oblique naik (oblique thrust fault).
Guncangan gempa bumi ini dirasakan di daerah Waingapu dan Kupang, II MMI ( getaran dirasakan oleh beberapa orang, benda-benda ringan yang digantung bergoyang).
"Hingga saat ini belum ada laporan dampak kerusakan yang ditimbulkan akibat gempa bumi tersebut," jelas Arief.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id(MEL)