Luncuran awan panas Gunung Merapi terlihat dari Pakem, Sleman, DI Yogyakarta, Sabtu, 11 Maret 2023. Antara/Hendra Nurdiyansyah
Luncuran awan panas Gunung Merapi terlihat dari Pakem, Sleman, DI Yogyakarta, Sabtu, 11 Maret 2023. Antara/Hendra Nurdiyansyah

Perjalanan Kereta Api Dipastikan Tidak Terganggu Awan Panas Merapi

Media Indonesia.com • 12 Maret 2023 11:59
Yogyakarta: Manajer Humas PT KAI Daop 6 Yogyakarta, Franoto Wibowo, memastikan perjalanan kereta api yang melintas wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta, tidak terganggu oleh erupsi Gunung Merapi.
 
"Debu erupsi Merapi tidak sampai ke jalur KA yang ada di wilayah Daop 6 sehingga masinis juga tidak terganggu jarak pandangnya," kata Franoto dalam keterangan pers, Minggu, 12 Maret 2023.
 
Baca: Pemkot Magelang Semprot Abu Vulkanik Dampak Erupsi Merapi

Franoto menjelaskan masyarakat tidak perlu khawatir dalam melakukan perjalanan KA yang melintasi wilayah DIY. Menurut dia meski aman dari erupsi Gunung Merapi, para petugas KAI Daop 6 Yogyakarta tetap fokus menyiapkan sarana dan prasarana untuk antisipasi segala kemungkinan serta memantau stasiun dan track yang berada di wilayah terdekat Gunung Merapi untuk memastikan kelancaran perjalanan KA.
 
"KAI tetap mewaspadai segala kemungkinan dengan terus berkoordinasi dan memantau perkembangan dari BMKG serta stakeholder terkait lainnya," jelasnya.

Guguran awan panas Sementara itu, Balai penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) Yogyakarta, melaporkan pada dari pukul 00.00 hingga 06.00 WIB hari ini, terjadi 6 kali awan panas guguran dengan jarak luncur maksimal 2.000 meter dan 7 kali guguran lava pijar dengan jarak luncur maksimal 1.700 meter.
 
Sementara Petugas Pos Pengamatan Gunung Merapi, Susanto, menjelaskan awanpanas guguran dan lava pijartersebut semuanya mengarah ke barat daya.
 
"Gunung terlihat jelas. Asap kawah bertekanan lemah teramati berwarna putih dengan intensitas sedang dan tinggi 30-50 m di atas puncak kawah," ungkap Susanto.
 
Kegempaan, katanya, 6 kali awan panas guguran dengan durasi maksimal 190 detik, guguran 25 kali dengan durasi maksimal 132,6 detik, kegempaan fase banyak atau hybrid 12 kali dengan durasi maksimal 7,7 detik, gempa vulkanik dangal 6 kali dengan durasi maksimal 15,4 detik dan gempa vulkanik dalam 1 kali dengan durasi 10,5 detik.
 
"Status masih pada level III atau siaga," katanya.
 
Potensi bahaya saat ini berupa guguran lava dan awan panas pada sektor selatan-barat daya meliputi Sungai Boyong sejauh maksimal 5 kilometer, Sungai Bedog, Krasak, Bebeng sejauh maksimal 7 kilometer. Pada sektor tenggara meliputi Sungai Woro sejauh maksimal 3 km dan Sungai Gendol 5 kilometer. Sedangkan lontaran material vulkanik bila terjadi letusan eksplosif dapat menjangkau radius 3 kilometer dari puncak.
 
"Masyarakat diharapkan tidak melakukan kegiatan apapun di daerah potensi bahaya dan mengantisipasi gangguan akibat abu vulkanik dari erupsi Gunung Merapi serta mewaspadai bahaya lahar terutama saat terjadi hujan," ujarnya.
 
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news medcom.id
 

 
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(DEN)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan