"Pelecehan seksual yang dilakukan sesama jenis tidak muncul ke permukaan. Tetapi dengan kasus ini menegaskan tidak muncul bukan berarti tidak ada," kata Sari Murti dihubungi, Selasa, 7 Februari 2023.
Sri mengatakan kasus pelecehan seksual sesama jenis biasa hanya beredar di bawah permukaan. Berkaca pada kasus yang terjadi Kecamatan Gamping, ia menilai para korban biasanya berada di bawah relasi kuasa.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
"Pertama, ada relasi kuasa yang membuat korban tak bisa speak up, artinya tidak mampu mengungkap dirinya menjadi korban sehingga itu berlanjut," ujar Dekan Fakultas Hukum Universitas Atma Jaya Yogyakarta ini, Selasa, 7 Februari 2023.
Baca: Perempuan Pelaku Pelecehan Anak di Jambi Mengaku Jadi Korban |
Sebelum kasus ini, ia melanjutkan sudah lebih dulu ada kasus pelecehan seksual sesama jenis dengan jumlah korban 30 orang. ia mengatakan kasus tersebut tak lepas dari relasi kuasa pelaku dengan korban.
Beberapa modus yang dilakukan di antaranya menjanjikan bisa memberikan keberanian, hingga kepercayaan diri untuk bisa mendekati pacar.
"Tapi di situ ada ritual macam-macam yang ujungnya pelecehan. Ada yang dimintai duit. Kalau yang ini pelaku juga ada relasi kuasa, pengurus remaja masjid sehingga itu menjadi sesuatu yang tak bisa terbuka karena takut. Mungkin diancam," ujar Sari.
Ia menegaskan pelaku harus diproses sesuai aturan hukum yang berlaku. Selain itu, korban juga harus mendapatkan pendampingan, baik psikologis maupun sosial.
"Harus ada pendampingan psikologis dan harus tuntas. Intervensi psikologis itu penting sesuai hasil asesmen yang dilakukan para psikolog klinis. Selain itu, juga pemeriksaan medis. Jangan-jangan ada penyakit menular," kata Sari.
Ia juga mengingatkan agar orang terdekat korban mau terbuka dan memberi ruang bercerita terhadap masalah apapun. Ia juga mengatakan pemahaman tentang agama harus dibarengi dengan cakrawala pemikiran yang lebih luas.
"Orang tua di luar (lingkaran kasus) jangan juga ikut mem-bully. Jangan kemudian diusik dengan orang tuanya enggak ngurusi anaknya, melakukan ini, bla bla bla, misalnya. Mereka itu korban," tegas Sri.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news medcom.id