Malang: Arca Ganesha di bibir kawah Gunung Bromo, Kabupaten Probolinggo, Jawa Timur, dilaporkan hilang pada Rabu, 17 Mei 2023. Arca ini sebelumnya berada di sekitar 50 meter dari sebelah kiri tangga di bibir kawah gunung setinggi 2.329 mdpl itu.
Balai Besar Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS) menyebutkan bahwa Arca Ganesha ini berukuran diameter kurang lebih 50 centimeter dan tinggi kurang lebih 50 centimeter. Arca itu terbuat dari semen cor.
"Arca dipasang pada tahun 2012 oleh masyarakat Desa Ngadisari, salah satunya adalah Bapak Sunaryono yang sekarang menjabat sebagai Kepala Desa Ngadisari," kata Kepala Bagian Tata Usaha Balai Besar TNBTS, Septi Eka Wardhani, saat dikonfirmasi, Minggu, 21 Mei 2023.
Septi menerangkan olah TKP telah dilaksanakan oleh Polres Probolinggo dibantu petugas Balai Besar TNBTS, TNI, dan masyarakat Suku Tengger pada Jumat 19 Mei 2023 lalu. Berdasarkan hasil olah TKP didapatkan barang bukti berupa kain pengikat Arca Ganesha yang masih dalam kondisi simpul terikat.
"Didapatkan pula serpihan pasir dari Arca Ganesha yang memperkuat indikasi bahwa arca tersebut jatuh ke kawah Gunung Bromo," jelasnya.
Septi menambahkan, pihak Balai Besar TNBTS telah berkoordinasi dengan pihak terkait atas peristiwa hilanynya Arca Ganesha tersebut. Bahkan, Balai Besar TNBTS juga telah menutup area di sekitar bibir kawah Gunung Bromo.
"Balai Besar TNBTS mengimbau kepada masyarakat dan pengunjung untuk menjaga kelestarian alam dan budaya di dalam kawasan TNBTS dengan tidak melakukan aksi vandalisme, menghormati sarana prasarana ibadah dan atau budaya serta tidak meninggalkan sampah di dalam kawasan," jelasnya.
Septi menjelaskan petugas Balai Besar TNBTS awalnya mendapatkan laporan dari masyarakat bahwa Arca Ganesha yang berada di bibir Kawah Bromo telah hilang pada Rabu 17 Mei 2023 sekitar pukul 05.30 WIB. Selanjutnya, petugas Resort Pengelolaan Taman Nasional (RPTN) Wilayah Tengger Laut Pasir menindaklanjuti laporan tersebut.
"Petugas segera berkoordinasi dengan Kepala Desa Ngadisari, Romo Dukun Tengger, dan perwakilan dari Forum Sahabat Gunung (FSG), kemudian mengirimkan laporan kepada Kepolisian Sektor (Polsek) Sukapura, Kabupaten Probolinggo," ungkapnya.
Pada pukul 13.00 WIB, Polsek Sukapura dipimpin Kanit Reskrim melakukan olah TKP awal didampingi oleh tim gabungan dari petugas Balai Besar TNBTS, MMP TN BTS, dan perwakilan masyarakat Suku Tengger. Dari hasil olah TKP belum dapat disimpulkan apakah Arca Ganesha dimaksud hilang karena jatuh ke arah kawah Bromo atau diambil oknum yang tidak bertanggung jawab.
"Sehingga pada Kamis 18 Mei 2023 dilakukan koordinasi dengan Kepala Desa Ngadisari dan pihak terkait serta pengamanan di area Kawah Bromo," terangnya.
Hasil koordinasi dengan Kepala Desa Ngadisari, antara lain mengimbau agar masyarakat tidak terprovokasi. Arca Ganesha hanya sarana, masyarakat meminta dan bersembahyang bukan ke patung, melainkan ke Sang Pencipta Alam.
"Selain itu, Ganesha adalah simbol ilmu pengetahuan yang berbentuk manusia berkepala gajah. Gajah identik dengan kebesaran dan kekuatan, kalau ilmu kita tinggi besar maka kita akan kuat menghadapi segala sesuatu," katanya.
Kejadian hilangnya arca hanya secara fisik, namun secara non fisik ilmu pengetahuan yang besar dan luas sudah melekat sehingga masyarakat Tengger tidak mudah terguncang bila menghadapi sesuatu yang buruk dan lebih instrospeksi diri. Masyarakat berencana akan kembali membuat dan memasang Arca Ganesha sebelum perayaan Yadnya Kasada tahun 2023.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news medcom.id
Malang: Arca Ganesha di bibir kawah
Gunung Bromo, Kabupaten Probolinggo,
Jawa Timur, dilaporkan hilang pada Rabu, 17 Mei 2023. Arca ini sebelumnya berada di sekitar 50 meter dari sebelah kiri tangga di bibir kawah
gunung setinggi 2.329 mdpl itu.
Balai Besar Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS) menyebutkan bahwa Arca Ganesha ini berukuran diameter kurang lebih 50 centimeter dan tinggi kurang lebih 50 centimeter. Arca itu terbuat dari semen cor.
"Arca dipasang pada tahun 2012 oleh masyarakat Desa Ngadisari, salah satunya adalah Bapak Sunaryono yang sekarang menjabat sebagai Kepala Desa Ngadisari," kata Kepala Bagian Tata Usaha Balai Besar TNBTS, Septi Eka Wardhani, saat dikonfirmasi, Minggu, 21 Mei 2023.
Septi menerangkan olah TKP telah dilaksanakan oleh Polres Probolinggo dibantu petugas Balai Besar TNBTS, TNI, dan masyarakat Suku Tengger pada Jumat 19 Mei 2023 lalu. Berdasarkan hasil olah TKP didapatkan barang bukti berupa kain pengikat Arca Ganesha yang masih dalam kondisi simpul terikat.
"Didapatkan pula serpihan pasir dari Arca Ganesha yang memperkuat indikasi bahwa arca tersebut jatuh ke kawah Gunung Bromo," jelasnya.
Septi menambahkan, pihak Balai Besar TNBTS telah berkoordinasi dengan pihak terkait atas peristiwa hilanynya Arca Ganesha tersebut. Bahkan, Balai Besar TNBTS juga telah menutup area di sekitar bibir kawah Gunung Bromo.
"Balai Besar TNBTS mengimbau kepada masyarakat dan pengunjung untuk menjaga kelestarian alam dan budaya di dalam kawasan TNBTS dengan tidak melakukan aksi vandalisme, menghormati sarana prasarana ibadah dan atau budaya serta tidak meninggalkan sampah di dalam kawasan," jelasnya.
Septi menjelaskan petugas Balai Besar TNBTS awalnya mendapatkan laporan dari masyarakat bahwa Arca Ganesha yang berada di bibir Kawah Bromo telah hilang pada Rabu 17 Mei 2023 sekitar pukul 05.30 WIB. Selanjutnya, petugas Resort Pengelolaan Taman Nasional (RPTN) Wilayah Tengger Laut Pasir menindaklanjuti laporan tersebut.
"Petugas segera berkoordinasi dengan Kepala Desa Ngadisari, Romo Dukun Tengger, dan perwakilan dari Forum Sahabat Gunung (FSG), kemudian mengirimkan laporan kepada Kepolisian Sektor (Polsek) Sukapura, Kabupaten Probolinggo," ungkapnya.
Pada pukul 13.00 WIB, Polsek Sukapura dipimpin Kanit Reskrim melakukan olah TKP awal didampingi oleh tim gabungan dari petugas Balai Besar TNBTS, MMP TN BTS, dan perwakilan masyarakat Suku Tengger. Dari hasil olah TKP belum dapat disimpulkan apakah Arca Ganesha dimaksud hilang karena jatuh ke arah kawah Bromo atau diambil oknum yang tidak bertanggung jawab.
"Sehingga pada Kamis 18 Mei 2023 dilakukan koordinasi dengan Kepala Desa Ngadisari dan pihak terkait serta pengamanan di area Kawah Bromo," terangnya.
Hasil koordinasi dengan Kepala Desa Ngadisari, antara lain mengimbau agar masyarakat tidak terprovokasi. Arca Ganesha hanya sarana, masyarakat meminta dan bersembahyang bukan ke patung, melainkan ke Sang Pencipta Alam.
"Selain itu, Ganesha adalah simbol ilmu pengetahuan yang berbentuk manusia berkepala gajah. Gajah identik dengan kebesaran dan kekuatan, kalau ilmu kita tinggi besar maka kita akan kuat menghadapi segala sesuatu," katanya.
Kejadian hilangnya arca hanya secara fisik, namun secara non fisik ilmu pengetahuan yang besar dan luas sudah melekat sehingga masyarakat Tengger tidak mudah terguncang bila menghadapi sesuatu yang buruk dan lebih instrospeksi diri. Masyarakat berencana akan kembali membuat dan memasang Arca Ganesha sebelum perayaan Yadnya Kasada tahun 2023.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news medcom.id
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(DEN)