Bandung: Dinas Sosial Kota Bandung memastikan Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS) yang menyerbu Kota Bandung berasal dari berbagai daerah. Momen menjelang Idulfiti kerap dimanfaatkan PMKS musiman untuk mengais rekezi di Ibu Kota Provinsi Jawa Barat.
Kepala Dinsos Bandung, Tono Rusdiantono, mengatakan beberapa kali mendapati warga luar daerah saat menertibkan dan mendata PMKS. Dia menyebut sebagian besar PMKS berasal dari berbagai wilayah di Jabar dan Jateng.
"Saya yakin bahwa penyebaran PMKS itu 90 persen bukan warga Kota Bandung. Biasanya mereka datang dari Sumedang dan Bandung Barat yang paling banyak," ujar Tono di Balai Kota Bandung, Jalan Wastukancana, Jumat, 8 Mei 2020.
Baca: PMKS Mulai Serbu Kota Bandung
Tono menuturkan, para PMKS itu kerap mangkal di pusat kota. Namun adanya penerapan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) tingkat Jawa Barat, diduga para PMKS akan tersebar.
"Biasanya kita antarkan kembali mereka ke daerah asalnya. Tapi setelah didata dan dilakukan lagi razia, mereka-mereka lagi, muka lama yang terjaring," sahutnya.
Pihaknya tak ingin gegabah menganani para PMKS saat pandemi covid-19. Terlebih PSBB tingkat Jawa Barat telah diterapkan, sehingga petugas harus dilengkapi alat pelindung diri untuk menertibkan PMKS.
"Saya juga tidak bisa gegabah ngambilnya, protokol kesehatannya harus jalan, kalau ada laporan saya terima pasti," pungkas Tono.
Bandung: Dinas Sosial Kota Bandung memastikan Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS) yang menyerbu Kota Bandung berasal dari berbagai daerah. Momen menjelang Idulfiti kerap dimanfaatkan PMKS musiman untuk mengais rekezi di Ibu Kota Provinsi Jawa Barat.
Kepala Dinsos Bandung, Tono Rusdiantono, mengatakan beberapa kali mendapati warga luar daerah saat menertibkan dan mendata PMKS. Dia menyebut sebagian besar PMKS berasal dari berbagai wilayah di Jabar dan Jateng.
"Saya yakin bahwa penyebaran PMKS itu 90 persen bukan warga Kota Bandung. Biasanya mereka datang dari Sumedang dan Bandung Barat yang paling banyak," ujar Tono di Balai Kota Bandung, Jalan Wastukancana, Jumat, 8 Mei 2020.
Baca: PMKS Mulai Serbu Kota Bandung
Tono menuturkan, para PMKS itu kerap mangkal di pusat kota. Namun adanya penerapan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) tingkat Jawa Barat, diduga para PMKS akan tersebar.
"Biasanya kita antarkan kembali mereka ke daerah asalnya. Tapi setelah didata dan dilakukan lagi razia, mereka-mereka lagi, muka lama yang terjaring," sahutnya.
Pihaknya tak ingin gegabah menganani para PMKS saat pandemi covid-19. Terlebih PSBB tingkat Jawa Barat telah diterapkan, sehingga petugas harus dilengkapi alat pelindung diri untuk menertibkan PMKS.
"Saya juga tidak bisa gegabah ngambilnya, protokol kesehatannya harus jalan, kalau ada laporan saya terima pasti," pungkas Tono.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(LDS)