Semarang: Lantai tiga gedung DPRD Jawa Tengah ditutup. Langkah itu diambil usai seorang legislator berstatus pasien dalam pengawasan (PDP) meninggal dan dimakamkan dengan protokol kesehatan covid-19.
"Per hari ini lantai tiga ditutup. Tidak diperkenankan untuk kegiatan apa pun. Kemarin sudah disemprot disinfektan," kata Wakil Ketua DPRD Jawa Tengah, Sukirman, Senin, 13 Juli 2020.
Selain penutupan gedung, pimpinan DPRD Jateng dan anggota Komisi E beserta jajaran diminta menjalani rapid test massal hari ini.
"Semoga semuanya non-reaktif. Kalau ada satu anggota Komisi E atau staf reaktif, akan dilakukan rapid test dan swab seluruh anggota DPRD dan jajaran gedung berlian," tegas dia.
Baca juga: Ojol di Bandung Minta Diizinkan Angkut Penumpang
Sukirman menambahkan anggota DPRD Jawa Tengah yang meninggal berinisial SB. Dia mengembuskan nafas terakhir pada Minggu malam, 12 Juli 2020, pukul 23.00 WIB, usai mendapatkan perawatan di Rumah Sakit Umum Daerah Dokter Moewardi, Surakarta.
SB diduga meninggal karena terinfeksi virus korona. Kendati belum ada konfirmasi positif covid-18, Sukirman memohonkan doa atas meninggalnya almarhum.
"Mari kita doakan almarhum, insyaallah husnul khatimah," beber Sukirman.
Semarang: Lantai tiga gedung DPRD Jawa Tengah ditutup. Langkah itu diambil usai seorang legislator berstatus pasien dalam pengawasan (PDP) meninggal dan dimakamkan dengan protokol kesehatan covid-19.
"Per hari ini lantai tiga ditutup. Tidak diperkenankan untuk kegiatan apa pun. Kemarin sudah disemprot disinfektan," kata Wakil Ketua DPRD Jawa Tengah, Sukirman, Senin, 13 Juli 2020.
Selain penutupan gedung, pimpinan DPRD Jateng dan anggota Komisi E beserta jajaran diminta menjalani rapid test massal hari ini.
"Semoga semuanya non-reaktif. Kalau ada satu anggota Komisi E atau staf reaktif, akan dilakukan rapid test dan swab seluruh anggota DPRD dan jajaran gedung berlian," tegas dia.
Baca juga:
Ojol di Bandung Minta Diizinkan Angkut Penumpang
Sukirman menambahkan anggota DPRD Jawa Tengah yang meninggal berinisial SB. Dia mengembuskan nafas terakhir pada Minggu malam, 12 Juli 2020, pukul 23.00 WIB, usai mendapatkan perawatan di Rumah Sakit Umum Daerah Dokter Moewardi, Surakarta.
SB diduga meninggal karena terinfeksi virus korona. Kendati belum ada konfirmasi positif covid-18, Sukirman memohonkan doa atas meninggalnya almarhum.
"Mari kita doakan almarhum, insyaallah husnul khatimah," beber Sukirman.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(MEL)