Semarang: Pemerintah Provinsi Jawa Tengah membutuhkan satu juta unit alat pelindung diri (APD) untuk menangani penyebaran virus korona (covid-19). Satu juta APD untuk memenuhi kebutuhan hingga September 2020.
"Satu juta APD merupakan kebutuhan ideal, namun sulit dipenuhi," ujar Kepala Dinas Kesehatan Jawa Tengah, Yulianto Prabowo, Semarang, Jawa Tengah, Senin, 6 April 2020.
Yulianto menerangkan, daerah lainnya di Indonesia pun membutuhkan banyak stok APD untuk menangani wabah korona. Dia mengaku tak cuma Indonesia, negara adidaya pun kekurangan APD.
"Jadi memang kondisi luar biasa. Tidak ada satu negara pun yang cukup APD, termasuk provinsi kita," tegasnya.
Baca: Korona Menginfeksi se-Kota Bandung
Dia menyakini Pemprov Jateng tengah berusaha maksimal untuk memenuhi kebutuhan APD tenaga medis. Dia menernagkan Pemprov Jateng selalu berusaha memasok permintaan APD.
"Kita cukup-cukupi hari ini. Walau pun tidak punya simpanan yang cukup. Barang yang dibutuhkan tenaga kesehatan bagaimana pun caranya kita tempuh," jelasnya.
Yulianto mengungkap kasus positif korona di Jawa Tengah cenderung meningkat. Setelah menggelar rapid test bagi enam ribu warga Jawa Tengah, ditemukan 53 orang yang terinfeksi korona.
"Karena case finding kita aktif melakukan pencarian melalui rapid test, kita menemukan kasus-kasus baru," beber Yulianto.
Warga Jateng diminta menerapkan hidup sehat dan mengonsumsi makanan bergizi. Masyarakat diminta menghindari makanan cepat saji, untuk menjaga kekebalan tubuh.
"Kita harus berpikir optimis, tidak perlu marah-marah karena itu akan melemahkan daya tahan tubuh kita," ungkap Yulianto.  
  
  
    Semarang: Pemerintah Provinsi Jawa Tengah membutuhkan satu juta unit alat pelindung diri (APD) untuk menangani penyebaran virus korona (covid-19). Satu juta APD untuk memenuhi kebutuhan hingga September 2020.
 
"Satu juta APD merupakan kebutuhan ideal, namun sulit dipenuhi," ujar Kepala Dinas Kesehatan Jawa Tengah, Yulianto Prabowo, Semarang, Jawa Tengah, Senin, 6 April 2020. 
Yulianto menerangkan, daerah lainnya di Indonesia pun membutuhkan banyak stok APD untuk menangani wabah korona. Dia mengaku tak cuma Indonesia, negara adidaya pun kekurangan APD.
"Jadi memang kondisi luar biasa. Tidak ada satu negara pun yang cukup APD, termasuk provinsi kita," tegasnya. 
Baca: Korona Menginfeksi se-Kota Bandung 
Dia menyakini Pemprov Jateng tengah berusaha maksimal untuk memenuhi kebutuhan APD tenaga medis. Dia menernagkan Pemprov Jateng selalu berusaha memasok permintaan APD. 
"Kita cukup-cukupi hari ini. Walau pun tidak punya simpanan yang cukup. Barang yang dibutuhkan tenaga kesehatan bagaimana pun caranya kita tempuh," jelasnya. 
Yulianto mengungkap kasus positif korona di Jawa Tengah cenderung meningkat. Setelah menggelar rapid test bagi enam ribu warga Jawa Tengah, ditemukan 53 orang yang terinfeksi korona. 
"Karena case finding kita aktif melakukan pencarian melalui rapid test, kita menemukan kasus-kasus baru," beber Yulianto. 
Warga Jateng diminta menerapkan hidup sehat dan mengonsumsi makanan bergizi. Masyarakat diminta menghindari makanan cepat saji, untuk menjaga kekebalan tubuh. 
"Kita harus berpikir optimis, tidak perlu marah-marah karena itu akan melemahkan daya tahan tubuh kita," ungkap Yulianto. 
Cek Berita dan Artikel yang lain di 
            
                
                
                    Google News
                
            Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id(LDS)