Bangkalan: Seorang dokter di Bangkalan, Madura, Jawa Timur, Anang Eka Kurniawan, diduga terpapar korona. Anang meninggal setelah kedua orangtua dan adiknya meninggal lebih dulu, karena tepapar covid-19.
"Anang sempat melakukan isolasi mandiri selama dua pekan di kediamanannya di Surabaya, setelah kedua orangtuanya meninggal," ujar Ketua Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Bangkalan, Farhat Suryaningrat, melansir Clicks.id, Minggu 21 Juni 2020.
Dia menerangkan, setelah dua pekan melakukan isolasi mandiri, Anang dikabarkan meninggal. Namun belum diketahui penyebab kematiannya, lantaran belum ada pemeriksaan.
"Melihat dari ikatan keluarga dengan dokter yang meninggal karena positif korona di kabupaten Sampang, penyebab meninggalnya dokter Anang diduga karena terinveksi virus korona," ungkap Farhat.
Baca: Zona Merah Covid-19 di Jatim Tersisa 7
Sementara itu, Kepala Puskesmas Socah, Anita Oktavian, mengatakan baru mendapat kabar duka dari istri almarhum pada Jumat, 19 Juni 2020, pukul 9.30 WIB. Dia mengaku belum mendapat informasi pasti kematian Anang.
"Namun dari hasil rapid test tanggal 12 kemarin negatif," ungkap Anita.
Anang merupakan anak pertama dari pasangan Suwito, salah satu perawat di Sampang, Jatim, dan Sri Rahayu, seorang bidan di Sampang. Suwito dan Sri Rahayu lebih dulu meninggal karena terinfeksi covid-19.
Namun beberapa hari kemudian, sang adik yang juga dokter, di Sampang, yakni Deny, menyusul kedua orangtuanya. Setelah kematian orangtua dan adikanya, Anang tidak masuk kantor dalam kondisi berkabung.
Dokter berusia 40 tahun ini diduga sangat terpukul dengan kepergian tiga anggota keluarganya. Diketahui, dokter Anang sudah mengabdikan dirinya sebagai tenaga medis di Puskesmas Socah selama 10 tahun. Ia memiliki tiga anak dan berdomisili di Surabaya, Jatim.
Bangkalan: Seorang dokter di Bangkalan, Madura, Jawa Timur, Anang Eka Kurniawan, diduga terpapar korona. Anang meninggal setelah kedua orangtua dan adiknya meninggal lebih dulu, karena tepapar covid-19.
"Anang sempat melakukan isolasi mandiri selama dua pekan di kediamanannya di Surabaya, setelah kedua orangtuanya meninggal," ujar Ketua Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Bangkalan, Farhat Suryaningrat, melansir
Clicks.id, Minggu 21 Juni 2020.
Dia menerangkan, setelah dua pekan melakukan isolasi mandiri, Anang dikabarkan meninggal. Namun belum diketahui penyebab kematiannya, lantaran belum ada pemeriksaan.
"Melihat dari ikatan keluarga dengan dokter yang meninggal karena positif korona di kabupaten Sampang, penyebab meninggalnya dokter Anang diduga karena terinveksi virus korona," ungkap Farhat.
Baca: Zona Merah Covid-19 di Jatim Tersisa 7
Sementara itu, Kepala Puskesmas Socah, Anita Oktavian, mengatakan baru mendapat kabar duka dari istri almarhum pada Jumat, 19 Juni 2020, pukul 9.30 WIB. Dia mengaku belum mendapat informasi pasti kematian Anang.
"Namun dari hasil
rapid test tanggal 12 kemarin negatif," ungkap Anita.
Anang merupakan anak pertama dari pasangan Suwito, salah satu perawat di Sampang, Jatim, dan Sri Rahayu, seorang bidan di Sampang. Suwito dan Sri Rahayu lebih dulu meninggal karena terinfeksi covid-19.
Namun beberapa hari kemudian, sang adik yang juga dokter, di Sampang, yakni Deny, menyusul kedua orangtuanya. Setelah kematian orangtua dan adikanya, Anang tidak masuk kantor dalam kondisi berkabung.
Dokter berusia 40 tahun ini diduga sangat terpukul dengan kepergian tiga anggota keluarganya. Diketahui, dokter Anang sudah mengabdikan dirinya sebagai tenaga medis di Puskesmas Socah selama 10 tahun. Ia memiliki tiga anak dan berdomisili di Surabaya, Jatim.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(LDS)