Bandung: Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil, melaporkan sejumlah progres penanganan covid-19 kepada Presiden Joko Widodo di Markas Kodam III/Siliwangi, Kota Bandung, Selasa, 11 Agustus 2020. Emil pun menyampaikan ekonomi di Jabar saat ini dalam keadaan bersedih.
Emil menyampaikan hal tersebut saat memberikan laporan situasi ekonomi di Jabar. Saat ini, mayoritas warga Jabar meminta untuk mendapatkan bantuan sosial selama pandemi covid-19.
"Dari sisi ekonomi, saya agak sedih, selebih covid-19 subsidi itu hanya 25 persen terjadap populasi (50 juta penduduk Jabar). Sekarang 72 persen rakyat Jawa Barat itu tangannya di bawah. Jadi bisa bayangkan dari 50 juta hampir 3/4 itu sekarang meminta Bansos," kata Emil.
Emil menuturkan, ekonomi di Jabar pada caturwulan kedua saat ini minus 5,9 persen. Karena 40 persen Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) di Jabar merupakan manufaktur yang dipengaruhi pasar global sehingga 60 persen industri masih terkendala.
"Saya mengucapkan terima kasih atas kebijakan bapak kami mendapat pinjaman dana untuk daerah sehingga bisa menghidupkan dan menggerakkan ekonomi hingga Desember nanti," sahutnya.
Baca: Pengadaan PCR, Ridwan Kamil Usul Gandeng Swasta
Sementara, selama masa pandemi terdapat tiga anomali atau perubahan positif dari berbagai sektor salah satunya yakni meningkatkan pendapatan dari sektor pajak kendaraan. Hal itu dikarenakan, Jabar telah mempermudah proses birokrasi pembayaran pajak dengan sistem daring.
"Pertanian juga tumbuh sembilan persen, logistik tumbuh, infokom tumbuh, kesehatan tumbuh, dan juta pajak kendaraan bermotor itu naik. Tadinya saya mengira pendapatan daerah akan menurun di sisi pajak kendaraan, tapi malah di covid ini naik. Karena full digital, kita kasih kemudahan," beber Emil.
Bandung: Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil, melaporkan sejumlah progres penanganan covid-19 kepada Presiden Joko Widodo di Markas Kodam III/Siliwangi, Kota Bandung, Selasa, 11 Agustus 2020. Emil pun menyampaikan ekonomi di Jabar saat ini dalam keadaan bersedih.
Emil menyampaikan hal tersebut saat memberikan laporan situasi ekonomi di Jabar. Saat ini, mayoritas warga Jabar meminta untuk mendapatkan bantuan sosial selama pandemi covid-19.
"Dari sisi ekonomi, saya agak sedih, selebih covid-19 subsidi itu hanya 25 persen terjadap populasi (50 juta penduduk Jabar). Sekarang 72 persen rakyat Jawa Barat itu tangannya di bawah. Jadi bisa bayangkan dari 50 juta hampir 3/4 itu sekarang meminta Bansos," kata Emil.
Emil menuturkan, ekonomi di Jabar pada caturwulan kedua saat ini minus 5,9 persen. Karena 40 persen Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) di Jabar merupakan manufaktur yang dipengaruhi pasar global sehingga 60 persen industri masih terkendala.
"Saya mengucapkan terima kasih atas kebijakan bapak kami mendapat pinjaman dana untuk daerah sehingga bisa menghidupkan dan menggerakkan ekonomi hingga Desember nanti," sahutnya.
Baca: Pengadaan PCR, Ridwan Kamil Usul Gandeng Swasta
Sementara, selama masa pandemi terdapat tiga anomali atau perubahan positif dari berbagai sektor salah satunya yakni meningkatkan pendapatan dari sektor pajak kendaraan. Hal itu dikarenakan, Jabar telah mempermudah proses birokrasi pembayaran pajak dengan sistem daring.
"Pertanian juga tumbuh sembilan persen, logistik tumbuh, infokom tumbuh, kesehatan tumbuh, dan juta pajak kendaraan bermotor itu naik. Tadinya saya mengira pendapatan daerah akan menurun di sisi pajak kendaraan, tapi malah di covid ini naik. Karena full digital, kita kasih kemudahan," beber Emil.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id(LDS)