medcom.id, Ambon: Puluhan sopir angkutan kota (angkot) mendatangi Kantor Wali Kota Ambon, Maluku, Selasa (18/11/2014), menuntut perubahan tarif menyusul kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi.
Wali Kota Ambon, Richard Louhenapessy, menanggapi langsung keluhan para sopir. Dalam dialog tersebut, Wali Kota terlibat perang mulut dengan para sopir.
Adu argumen terjadi setelah Richard meminta sopir tidak menaikkan tarif angkot sebelum Pemerintah Kota Ambon menelaah lebih jauh dampak kenaikan harga BBM. Namun, para sopir tak sabar dan meminta tarif angkot naik secepatnya. Para sopir mengaku merugi karena pengusaha angkot menaikkan uang setoran harian.
"Kami meminta Wali Kota Ambon untuk secepatnya mengeluarkan Surat Keputusan penyesuaian tarif Angkot. Jika tidak, kami akan menaikan tarif sendiri dan kami mogok beroperasi," kata Abraham, perwakilan sopir angkot yang menemui Wali Kota.
Richard balik mengancam sopir. "Saya minta kalian tetap beroperasi seperti biasa, tidak menaikkan tarif sepihak. Jika ada yang mogok dan menaikkan harga sepihak, kami angkat ambil tindakan, sampai pencabutan izin operasi angkot," kata Richard.
Wali Kota mengaku sudah berkoordinasi dengan Gubernur Maluku, Said Assagaff, tentang penyesuaian tarif angkot. Gubernur meminta Pemkot Ambon dan Organda menyesuaikan tarif baru dengan tidak memberatkan masyarakat.
"Besok, kami bersama Organda dan pihak terkait akan membahas penetapan tarif angkot. Besarannya belum bisa dipastikan. Yang pasti, kebijakan penyesuaian tarif akan berpihak pada rakyat," kata Richard.
Saat ini, tarif angkot dalam Kota Ambon Rp2.400 per orang per sekali naik. Sopir angkot berharap Pemkot Ambon menaikan tarif Rp1.000 atau menjadi Rp3.400 per orang per sekali naik.
Sementara itu, tarif jasa penyeberangan speedboat di Pelabuhan Pantai Mardika dan Pelabuhan Tradisional Kota Jawa, Kecamatan teluk Ambon, belum dinaikkan. Tarif penumpang umum masih Rp5.000 per orang per sekali naik dan untuk mahasiswa Rp3.000 per sekali naik.
medcom.id, Ambon: Puluhan sopir angkutan kota (angkot) mendatangi Kantor Wali Kota Ambon, Maluku, Selasa (18/11/2014), menuntut perubahan tarif menyusul kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi.
Wali Kota Ambon, Richard Louhenapessy, menanggapi langsung keluhan para sopir. Dalam dialog tersebut, Wali Kota terlibat perang mulut dengan para sopir.
Adu argumen terjadi setelah Richard meminta sopir tidak menaikkan tarif angkot sebelum Pemerintah Kota Ambon menelaah lebih jauh dampak kenaikan harga BBM. Namun, para sopir tak sabar dan meminta tarif angkot naik secepatnya. Para sopir mengaku merugi karena pengusaha angkot menaikkan uang setoran harian.
"Kami meminta Wali Kota Ambon untuk secepatnya mengeluarkan Surat Keputusan penyesuaian tarif Angkot. Jika tidak, kami akan menaikan tarif sendiri dan kami mogok beroperasi," kata Abraham, perwakilan sopir angkot yang menemui Wali Kota.
Richard balik mengancam sopir. "Saya minta kalian tetap beroperasi seperti biasa, tidak menaikkan tarif sepihak. Jika ada yang mogok dan menaikkan harga sepihak, kami angkat ambil tindakan, sampai pencabutan izin operasi angkot," kata Richard.
Wali Kota mengaku sudah berkoordinasi dengan Gubernur Maluku, Said Assagaff, tentang penyesuaian tarif angkot. Gubernur meminta Pemkot Ambon dan Organda menyesuaikan tarif baru dengan tidak memberatkan masyarakat.
"Besok, kami bersama Organda dan pihak terkait akan membahas penetapan tarif angkot. Besarannya belum bisa dipastikan. Yang pasti, kebijakan penyesuaian tarif akan berpihak pada rakyat," kata Richard.
Saat ini, tarif angkot dalam Kota Ambon Rp2.400 per orang per sekali naik. Sopir angkot berharap Pemkot Ambon menaikan tarif Rp1.000 atau menjadi Rp3.400 per orang per sekali naik.
Sementara itu, tarif jasa penyeberangan speedboat di Pelabuhan Pantai Mardika dan Pelabuhan Tradisional Kota Jawa, Kecamatan teluk Ambon, belum dinaikkan. Tarif penumpang umum masih Rp5.000 per orang per sekali naik dan untuk mahasiswa Rp3.000 per sekali naik.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id(JCO)