Tulungagung: Jumlah korban keracunan makanan di SMK Negeri 1 Rejotangan, Tulungagung, Jawa Timur, bertambah. Saat ini, tercatat ada 24 siswa dari sebelumnya 13 siswa.
Hingga Senin siang, 11 Oktober 2021, dari 24 korban, 14 siswa di antaranya masih menjalani perawatan intensif di Puskesmas Banjarejo. Namun kondisi kesehatan para siswa berangsur-angsur membaik.
Menurut petugas Puskesmas Banjarrejo, Edi Suroso, beberapa gejala klinis keracunan seperti nyeri perut maupun diare mulai mereda. Namun para siswa ini belum diizinkan untuk pulang karena masih menunggu observasi lanjutan oleh tim medis.
Baca: Belasan Siswa SMK di Tulungagung Diduga Keracunan Nasi Kotak
"Pada Minggu sore ada satu siswa lagi menyusul di rawat di Puskesmas Banjarrejo sehingga total siswa yang dirawat menjadi 14 orang, " ujarnya, Senin, 11 Oktober 2021.
Sementara itu, Kepala SMK Negeri 1 Rejotangan, Masrur Hanafi, mengatakan pihaknya terus melakukan pendataan terhadap para siswa korban keracunan. Hingga senin siang, ditemukan 24 siswa maupun guru yang mengalami gejala keracunan.
"Pihak sekolah akan bertanggung jawab penuh atas kejadian tersebut. Sekolah juga akan memberikan santuan perawatan kepada para korban, " ucapnya.
Setelah kejadian dugaan keracunan tersebut, SMK Negeri 1 Rejotangan akan melakukan evaluasi terhadap mitra penyedia makanan. Diharapkan kejadian serupa tidak terulang.
Tulungagung: Jumlah korban
keracunan makanan di SMK Negeri 1 Rejotangan, Tulungagung, Jawa Timur, bertambah. Saat ini, tercatat ada 24 siswa dari sebelumnya 13 siswa.
Hingga Senin siang, 11 Oktober 2021, dari 24 korban, 14 siswa di antaranya masih menjalani perawatan intensif di Puskesmas Banjarejo. Namun kondisi kesehatan para siswa berangsur-angsur membaik.
Menurut petugas Puskesmas Banjarrejo, Edi Suroso, beberapa gejala klinis keracunan seperti nyeri perut maupun diare mulai mereda. Namun para siswa ini belum diizinkan untuk pulang karena masih menunggu observasi lanjutan oleh tim medis.
Baca: Belasan Siswa SMK di Tulungagung Diduga Keracunan Nasi Kotak
"Pada Minggu sore ada satu siswa lagi menyusul di rawat di Puskesmas Banjarrejo sehingga total siswa yang dirawat menjadi 14 orang, " ujarnya, Senin, 11 Oktober 2021.
Sementara itu, Kepala SMK Negeri 1 Rejotangan, Masrur Hanafi, mengatakan pihaknya terus melakukan pendataan terhadap para siswa korban keracunan. Hingga senin siang, ditemukan 24 siswa maupun guru yang mengalami gejala keracunan.
"Pihak sekolah akan bertanggung jawab penuh atas kejadian tersebut. Sekolah juga akan memberikan santuan perawatan kepada para korban, " ucapnya.
Setelah kejadian dugaan keracunan tersebut, SMK Negeri 1 Rejotangan akan melakukan evaluasi terhadap mitra penyedia makanan. Diharapkan kejadian serupa tidak terulang.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(LDS)