Cilegon: Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mewaspadai potensi bencana di Cilegon, Banten pada akhir 2021. Potensi bencana yaitu tsunami dengan ketinggian mencapai delapan meter.
Wali Kota Cilegon Helldy Agustian mengaku sangat kaget mendengar kabar tersebut. Namun, Helldy langsung mempersiapkan berbagai langkah untuk mengantisipasinya.
"Terus terang pada saat diumumkan itu kita sempat kaget," kata Helldy dalam tayangan Metro Pagi Primetime di Metro TV, Jumat, 3 Desember 2021.
Helldy menyebut pihaknya langsung membuat surat imbauan potensi bencana tsunami. Surat tersebut ditujukan kepada seluruh direktur pimpinan penanggungjawab perusahaan yang ada di seluruh Kota Cilegon, Banten.
Selain itu, Helldy juga membuat Surat Instruksi Wali Kota Cilegon Nomor 6 Tahun 2021 yang ditujukan pada seluruh camat hingga RT di Cilegon. Surat tersebut dikhususkan untuk kesiapan menghadapi potensi bencana tsunami pada Libur Natal dan Tahun Baru.
“Surat edaran ini sangat berpengaruh, banyak yang mempertanyakan terkait kebenarannya, sehingga juga menjadi satu kekhawatiran bagi teman-teman di pesisir dan beberapa perusahaan juga,” jelas Helldy.
Helldy juga mengatakan akan melakukan apel siaga bersama dengan seluruh Forkopimda untuk sosialisasi kesiapan bencana. Apel siaga tersebut rencananya akan dilaksanakan pada Jumat, 3 Desember 2021 pukul 16.00 WIB.
Menurut Helldy pihaknya tengah betul-betul mempersiapkan dan melakukan simulasi untuk potensi terjadinya tsunami. Namun, Helldy berharap agar bencana tersebut tidak terjadi.
Deputi Bidang Meteorologi BMKG Guswanto mengklarifikasi potensi tsunami delapan meter tersebut memang merupakan skenario terburuk. Akan tetapi, masyarakat tetap diminta untuk terus waspada.
"Ini skenario terburuk atau simulasi dalam rangka untuk edukasi, kesiapsiagaan dalam rangka untuk menghadapi bencana tsunami, jadi untuk edukasi masyarakat," ujar Guswanto.
Guswanto mengingatkan agar masyarakat tetap tenang dengan potensi bencana tersebut. Namun, masyarakat juga diminta untuk selalu siap siaga dan bisa melakukan evakuasi mandiri. (Widya Finola Ifani Putri)
Cilegon: Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (
BMKG) mewaspadai potensi
bencana di Cilegon, Banten pada akhir 2021. Potensi bencana yaitu
tsunami dengan ketinggian mencapai delapan meter.
Wali Kota Cilegon Helldy Agustian mengaku sangat kaget mendengar kabar tersebut. Namun, Helldy langsung mempersiapkan berbagai langkah untuk mengantisipasinya.
"Terus terang pada saat diumumkan itu kita sempat kaget," kata Helldy dalam tayangan Metro Pagi Primetime di Metro TV, Jumat, 3 Desember 2021.
Helldy menyebut pihaknya langsung membuat surat imbauan potensi bencana tsunami. Surat tersebut ditujukan kepada seluruh direktur pimpinan penanggungjawab perusahaan yang ada di seluruh Kota Cilegon, Banten.
Selain itu, Helldy juga membuat Surat Instruksi Wali Kota Cilegon Nomor 6 Tahun 2021 yang ditujukan pada seluruh camat hingga RT di Cilegon. Surat tersebut dikhususkan untuk kesiapan menghadapi potensi bencana tsunami pada Libur Natal dan Tahun Baru.
“Surat edaran ini sangat berpengaruh, banyak yang mempertanyakan terkait kebenarannya, sehingga juga menjadi satu kekhawatiran bagi teman-teman di pesisir dan beberapa perusahaan juga,” jelas Helldy.
Helldy juga mengatakan akan melakukan apel siaga bersama dengan seluruh Forkopimda untuk sosialisasi kesiapan bencana. Apel siaga tersebut rencananya akan dilaksanakan pada Jumat, 3 Desember 2021 pukul 16.00 WIB.
Menurut Helldy pihaknya tengah betul-betul mempersiapkan dan melakukan simulasi untuk potensi terjadinya tsunami. Namun, Helldy berharap agar bencana tersebut tidak terjadi.
Deputi Bidang Meteorologi BMKG Guswanto mengklarifikasi potensi tsunami delapan meter tersebut memang merupakan skenario terburuk. Akan tetapi, masyarakat tetap diminta untuk terus waspada.
"Ini skenario terburuk atau simulasi dalam rangka untuk edukasi, kesiapsiagaan dalam rangka untuk menghadapi bencana tsunami, jadi untuk edukasi masyarakat," ujar Guswanto.
Guswanto mengingatkan agar masyarakat tetap tenang dengan potensi bencana tersebut. Namun, masyarakat juga diminta untuk selalu siap siaga dan bisa melakukan evakuasi mandiri. (
Widya Finola Ifani Putri)
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(MBM)