Yogyakarta: Gunung Merapi meluncurkan lava pijar puluhan kali dalam 12 jam. Terjadi 15 kali luncuran lava pijar pada pukul 18.00 hingga 24.00 WIB, Selasa, 14 September 2021.
"Teramati guguran lava pijar sebanyak 15 kali jarak luncur maksimum 2000 meter ke arah barat daya," kata Kepala Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) Yogyakarta, Hanik Humaida, Rabu, 15 September 2021.
Sementara, terjadi guguran lava pijar 10 kali pada Rabu dini hari, 15 September 2021, selama pukul 00.00 hingga 6.00 WIB. Luncuran maksimum lava pijar itu hingga 1.500 di arah barat daya.
Adapun kegempaan dalam periode tersebut terjadi ratusan kali. Rinciannya gempa guguran terjadi 117 kali, gempa hembusan 11 kali, gempa low frekuensi 3 kali, gempa fase banyak sekali, dan vulkanis dangkal sekali.
"Aktivitas vulkanis Gunung Merapu sehingga statusnya masih siaga atau level tiga," katanya.
Baca juga: Gempa Sulut Dimutakhirkan M5,2 Dipicu Subduksi Lempeng Laut Sulawesi
Ia mengingatkan, potensi bahaya guguran lava dan awan panas pada sektor tenggara-barat daya sejauh maksimal 3 kilometer ke arah sungai Woro dan sejauh 5 kilometer ke arah sungai Gendol, Kuning, Boyong, Bedog, Krasak, Bebeng, Dan Putih. Sedangkan, lontaran material vulkanis bila terjadi erupsi eksplosif dapat menjangkau radius 3 kilometer dari puncak.
Menurutnya, aktivitas vulkanis itu masih berpotensi memunculkan hujan abu akibat erupsi. Selain itu, masyarakat diimbau tetap menjauhi area bahaya, yakni di area tiga hingga lima kilometer dari puncak.
"Penambangan di alur sungai yang berhulu di Gunung Merapi dalam KRB (kawasan rawan bencana) III direkomendasikan untuk dihentikan. Pelaku wisata direkomendasikan tidak melakukan kegiatan pada daerah potensi bahaya dan bukaan kawah sejauh 5 kilometer dari puncak Gunung Merapi," ungkapnya.
Yogyakarta:
Gunung Merapi meluncurkan lava pijar puluhan kali dalam 12 jam. Terjadi 15 kali luncuran lava pijar pada pukul 18.00 hingga 24.00 WIB, Selasa, 14 September 2021.
"Teramati guguran lava pijar sebanyak 15 kali jarak luncur maksimum 2000 meter ke arah barat daya," kata Kepala Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) Yogyakarta, Hanik Humaida, Rabu, 15 September 2021.
Sementara, terjadi guguran lava pijar 10 kali pada Rabu dini hari, 15 September 2021, selama pukul 00.00 hingga 6.00 WIB. Luncuran maksimum lava pijar itu hingga 1.500 di arah barat daya.
Adapun kegempaan dalam periode tersebut terjadi ratusan kali. Rinciannya gempa guguran terjadi 117 kali, gempa hembusan 11 kali, gempa low frekuensi 3 kali, gempa fase banyak sekali, dan vulkanis dangkal sekali.
"Aktivitas vulkanis Gunung Merapu sehingga statusnya masih siaga atau level tiga," katanya.
Baca juga:
Gempa Sulut Dimutakhirkan M5,2 Dipicu Subduksi Lempeng Laut Sulawesi
Ia mengingatkan, potensi bahaya guguran lava dan awan panas pada sektor tenggara-barat daya sejauh maksimal 3 kilometer ke arah sungai Woro dan sejauh 5 kilometer ke arah sungai Gendol, Kuning, Boyong, Bedog, Krasak, Bebeng, Dan Putih. Sedangkan, lontaran material vulkanis bila terjadi erupsi eksplosif dapat menjangkau radius 3 kilometer dari puncak.
Menurutnya, aktivitas vulkanis itu masih berpotensi memunculkan hujan abu akibat erupsi. Selain itu, masyarakat diimbau tetap menjauhi area bahaya, yakni di area tiga hingga lima kilometer dari puncak.
"Penambangan di alur sungai yang berhulu di Gunung Merapi dalam KRB (kawasan rawan bencana) III direkomendasikan untuk dihentikan. Pelaku wisata direkomendasikan tidak melakukan kegiatan pada daerah potensi bahaya dan bukaan kawah sejauh 5 kilometer dari puncak Gunung Merapi," ungkapnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(MEL)