Palembang: Polda Sumatra Selatan mencatat penyebaran titik panas (hotspot) Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla) di Sumsel mulai mengalami peningkatan.
Kabid Humas Polda Sumsel, Kombes Supriadi, mengatakan dari data Dinas Kehutanan Sumsel dan pantauan satelit LAPAN dari 1 Januari-27 Mei 2021 titik hotspot mencapai 333 titik.
"Saya mengimbau kepada masyarakat Sumsel untuk meningkatkan kewaspadaan Karhutla di wilayah desa atau tempat tinggalnya karena beberapa hari terakhir jumlah hotspot terus meningkat," kata Supriadi, Senin, 31 Mei 2021.
Baca: Polda Jatim Bentuk Tim Khusus Usut Dugaan Pencabulan 25 Siswi di Batu
Supriadi mengatakan saat ini Sumsel dan daerah sekitarnya bakal mulai memasuki musim kemarau. Untuk menghadapi hal tersebut, pihaknya menilai perlu dilakukan tindakan pencegahan dan penanganan serius untuk menghadapi Karhutla di Sumsel yang memiliki kawasan hutan sekitar 3,5 juta hektare.
"Kami akan melakukan penyebaran maklumat larangan membakar lahan dan hutan pada musim kemarau di wilayah hukum Polda Sumsel," jelasnya.
Supriadi kembali mengatakan ada 10 Kabupaten dan Kota di Sumsel yang memiliki potensi terjadinya Karhurla. Di antaranya Palembang, Banyuasin, Musi Banyuasin, Ogan Ilir, Ogan Komering Ilir, Muara Enim, OKU Timur, Lahat, Musi Rawas, dan Musi Rawas Utara.
Sementara untuk melakukan pencegahan dan penanggulangan Karhutla, pihaknya bersinergi dengan BPBD di tingkat Provinsi maupun Kabupaten dan Kota, Babinsa, dan Masyarakat Peduli Api di masing-masing wilayah.
"Semoga upaya pencegahan dan penanggulangan Karhutla dapat berjalan dengan maksimal sehingga Sumsel dapat terhindar dari bencana kabut asap yang dapat menimbulkan gangguan berbagai aktivitas dan kesehatan masyarakat," ungkap Supriadi.
Palembang: Polda Sumatra Selatan mencatat penyebaran
titik panas (hotspot) Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla) di Sumsel mulai mengalami peningkatan.
Kabid Humas Polda Sumsel, Kombes Supriadi, mengatakan dari data Dinas Kehutanan Sumsel dan pantauan satelit LAPAN dari 1 Januari-27 Mei 2021 titik hotspot mencapai 333 titik.
"Saya mengimbau kepada masyarakat Sumsel untuk meningkatkan kewaspadaan Karhutla di wilayah desa atau tempat tinggalnya karena beberapa hari terakhir jumlah hotspot terus meningkat," kata Supriadi, Senin, 31 Mei 2021.
Baca:
Polda Jatim Bentuk Tim Khusus Usut Dugaan Pencabulan 25 Siswi di Batu
Supriadi mengatakan saat ini Sumsel dan daerah sekitarnya bakal mulai memasuki musim kemarau. Untuk menghadapi hal tersebut, pihaknya menilai perlu dilakukan tindakan pencegahan dan penanganan serius untuk menghadapi Karhutla di Sumsel yang memiliki kawasan hutan sekitar 3,5 juta hektare.
"Kami akan melakukan penyebaran maklumat larangan membakar lahan dan hutan pada musim kemarau di wilayah hukum Polda Sumsel," jelasnya.
Supriadi kembali mengatakan ada 10 Kabupaten dan Kota di Sumsel yang memiliki potensi terjadinya Karhurla. Di antaranya Palembang, Banyuasin, Musi Banyuasin, Ogan Ilir, Ogan Komering Ilir, Muara Enim, OKU Timur, Lahat, Musi Rawas, dan Musi Rawas Utara.
Sementara untuk melakukan pencegahan dan penanggulangan Karhutla, pihaknya bersinergi dengan BPBD di tingkat Provinsi maupun Kabupaten dan Kota, Babinsa, dan Masyarakat Peduli Api di masing-masing wilayah.
"Semoga upaya pencegahan dan penanggulangan Karhutla dapat berjalan dengan maksimal sehingga Sumsel dapat terhindar dari bencana kabut asap yang dapat menimbulkan gangguan berbagai aktivitas dan kesehatan masyarakat," ungkap Supriadi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id(DEN)