Jepara: Pembelajaran Tatap Muka (PTM) di Kabupaten Jepara, Jawa Tengah, telah berjalan sepekan. Evaluasi Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) pelaksanaan PTM di sekolah dasar (SD) dan sekolah menengah pertama (SMP) berjalan baik, namun ditemukan pelanggaran oleh siswa.
Kepala Disdikpora Kabupaten Jepara, Agus Tri Harjono, mengatakan dari hasil pantauan dan evaluasi pihaknya, tak ditemukan kendala pelaksanaan PTM. Kasus baru terkonfirmasi covid-19 dari pelaksanaan PTM juga tak ditemukan.
“Indikator nilainya sudah 80 ke atas. Semuanya sehat, pembelajaran bisa optimal meskipun terbatas dua jam. Namun, ada sejumlah catatan untuk diperbaiki dalam pelaksanaan PTM,” ujar Agus, Senin, 30 Agustus 2021.
Disdikpora memberikan catatan salah satunya konsistensi menerapakan protokol kesehatan (prokes). Sepekan PTM berjalan masih ditemukan siswa yang mengabaikan prokes saat di luar sekolah. Seperti berkerumun di luar sekolah saat menunggu jemputan orang tua dan tak memakai masker saat pulang sekolah.
Baca: 422 SD dan SMP Negeri di Semarang Mulai PTM
“Ini yang masih lemah, anak-anak kalau sudah pulang (keluar) area sekolah prokesnya mulai turun, bergerombol terus pakai maskernya itu tidak sesuai. Ini tugas bagi kita semua dan itu yang menyebabkan nilai (evaluasi PTM) tidak bisa 100 persen,” kata Agus.
Meski PTM sudah berjalan sepekan, hingga kini masih didapati sejumlah wali murid belum mengizinkan anaknya mengikuti PTM. Sehingga, proses pembelajaran dalam jaringan (daring) masih diterapkan sekolah.
"SD dan SMP sudah PTM semuanya, tapi ya masih ada orangtua yang belum mengizinkan anaknya. Ya, tidak apa-apa, kami hormati dan siswa tetap dilayani (pembelajaran) daring," jelasnya.
Jepara:
Pembelajaran Tatap Muka (PTM) di Kabupaten Jepara, Jawa Tengah, telah berjalan sepekan. Evaluasi Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) pelaksanaan PTM di sekolah dasar (SD) dan sekolah menengah pertama (SMP) berjalan baik, namun ditemukan pelanggaran oleh siswa.
Kepala Disdikpora Kabupaten Jepara, Agus Tri Harjono, mengatakan dari hasil pantauan dan evaluasi pihaknya, tak ditemukan kendala pelaksanaan PTM. Kasus baru terkonfirmasi covid-19 dari pelaksanaan PTM juga tak ditemukan.
“Indikator nilainya sudah 80 ke atas. Semuanya sehat, pembelajaran bisa optimal meskipun terbatas dua jam. Namun, ada sejumlah catatan untuk diperbaiki dalam pelaksanaan PTM,” ujar Agus, Senin, 30 Agustus 2021.
Disdikpora memberikan catatan salah satunya konsistensi menerapakan protokol kesehatan (prokes). Sepekan PTM berjalan masih ditemukan siswa yang mengabaikan prokes saat di luar sekolah. Seperti berkerumun di luar sekolah saat menunggu jemputan orang tua dan tak memakai masker saat pulang sekolah.
Baca: 422 SD dan SMP Negeri di Semarang Mulai PTM
“Ini yang masih lemah, anak-anak kalau sudah pulang (keluar) area sekolah prokesnya mulai turun, bergerombol terus pakai maskernya itu tidak sesuai. Ini tugas bagi kita semua dan itu yang menyebabkan nilai (evaluasi PTM) tidak bisa 100 persen,” kata Agus.
Meski PTM sudah berjalan sepekan, hingga kini masih didapati sejumlah wali murid belum mengizinkan anaknya mengikuti PTM. Sehingga, proses pembelajaran dalam jaringan (daring) masih diterapkan sekolah.
"SD dan SMP sudah PTM semuanya, tapi ya masih ada orangtua yang belum mengizinkan anaknya. Ya, tidak apa-apa, kami hormati dan siswa tetap dilayani (pembelajaran) daring," jelasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(LDS)