Magetan: Kasus keracunan massal kembali terjadi di Kabupaten Magetan, Jawa Timur. Kali ini puluhan warga di Desa Banjarejo, Kecamatan Ngariboyo, Magetan, dibawa ke puskesmas setelah menyatap sate gule.
Total ada 44 warga di dua RT yang keracunan, delapan di antaranya sempat dibawa ke Puskesmas Panekan untuk mendapatkan perawatan intensif. Mereka mengalami gejala mulai mual-mual, muntah, diare dan lemas.
Salah satu keluarga korban keracunan massal, Budi, mengatakan mulanya para korban mendatangi acara selamatan di salah satu rumah warga di desanya. Dalam acara itu, mereka dihidangkan makanan berupa sate, gule, rujak, dan makanan kecil lainnya.
Baca: Pemberi Ide Racun Sate Sianida Jadi DPO
"Namun selang satu hari hingga 4 hari, mengeluh sakit, mual dan lemas. Langsung dibawa ke puskesmas, " ujarnya, melansir Clicks.id. Rabu, 9 Juni 2021.
Sementara itu, Kepala Puskesmas Panekan, Rochmad Santoso, menjelaskan dari 44 korban keracunan makanan ketering, delapan orang sempat dirawat di puskesmas.
"Saat ini tinggal dua orang yang masih dirawat di Puskesmas. Lainnya sudah pulang dan rawat jalan, " ujarnya.
Untuk mengatahui penyebab pasti keracunan massal, pihak kepolisian telah mengambil sampel makanan. Selanjutnya dibawa ke laboratorium untuk dilakukan pengecekan.
Magetan: Kasus
keracunan massal kembali terjadi di Kabupaten Magetan, Jawa Timur. Kali ini puluhan warga di Desa Banjarejo, Kecamatan Ngariboyo, Magetan, dibawa ke puskesmas setelah menyatap sate gule.
Total ada 44 warga di dua RT yang keracunan, delapan di antaranya sempat dibawa ke Puskesmas Panekan untuk mendapatkan perawatan intensif. Mereka mengalami gejala mulai mual-mual, muntah, diare dan lemas.
Salah satu keluarga korban keracunan massal, Budi, mengatakan mulanya para korban mendatangi acara selamatan di salah satu rumah warga di desanya. Dalam acara itu, mereka dihidangkan makanan berupa sate, gule, rujak, dan makanan kecil lainnya.
Baca: Pemberi Ide Racun Sate Sianida Jadi DPO
"Namun selang satu hari hingga 4 hari, mengeluh sakit, mual dan lemas. Langsung dibawa ke puskesmas, " ujarnya, melansir Clicks.id. Rabu, 9 Juni 2021.
Sementara itu, Kepala Puskesmas Panekan, Rochmad Santoso, menjelaskan dari 44 korban keracunan makanan ketering, delapan orang sempat dirawat di puskesmas.
"Saat ini tinggal dua orang yang masih dirawat di Puskesmas. Lainnya sudah pulang dan rawat jalan, " ujarnya.
Untuk mengatahui penyebab pasti keracunan massal, pihak kepolisian telah mengambil sampel makanan. Selanjutnya dibawa ke laboratorium untuk dilakukan pengecekan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(LDS)