Belasan siswa SMKN 1 Miri tertimpa gedung aula yang diterjang puting beliung. (Foto: MI/Widjajadi)
Belasan siswa SMKN 1 Miri tertimpa gedung aula yang diterjang puting beliung. (Foto: MI/Widjajadi)

7 Siswa Korban Ambruk SMKN 1 Sragen Masih Dirawat

Mustholih • 25 November 2019 17:25
Semarang: Sejumlah siswa pada Sekolah Menengah Kejuruan Negeri 1 Miri, Sragen, Jawa Tengah, yang menjadi korban uala ambruk masih menjalani perawatan di rumah sakit. Mereka harus mendapat perawatan lebih lama karena mengalami luka fisik yang cukup serius.
 
"Sekarang tinggal tujuh atau lima siswa di rumah sakit. Yang lain sudah pulang. Ada yang patah tulang. Mungkin orang tuanya belum berani bawa pulang, masih ingin dirawat, atau karena pertimbangan dokter," kata Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Jawa Tengah, Jumeri, saat dihubungi wartawan, Semarang, Jateng, Senin, 25 November 2019.
 
Jumeri menyatakan semula Pemerintah Provinsi Jateng berniat menanggung semua biaya medis para siswa yang menjadi korban aula ambruk. Namun, Bupati Sragen, Kusdinar Untung Yuni Sukowati, berinisiatif mengambil alih biaya medis mereka. "Kemarin mau kita bayari semua. Tapi Bupati meminta untuk yang bertanggung jawab. Kami diserahi (pembangunan) gedungnya," ujar Jumeri menegaskan.

Meski begitu, kata Jumeri, Pemerintah Provinsi tidak lantas melepas tanggung jawab. Jumeri mengklaim turut memberi santunan bagi para korban. "Tadi sudah kita beri santunan. Dan kami berpikir paska-perawatan akan kami ambil alih. Mungkin (masih) ada yang butuh perawatan lanjutan," jelas Jumeri.
 
Jumeri berujar besaran santunan yang diberikan kepada korban bervariasi. Tergantung dari seberapa parah luka yang diderita mereka. "Santunan itu hanya sekadar uang pengganti orang tuanya kehilangan jam kerja karena harus tunggui anak di rumah sakit. 13 orang itu (masing-masing) Rp.2 juta. Kalau lainnya Rp.4 juta," ungkap Jumeri.
 
Hujan deras disertai angin kencang sebelumnya telah merontokkan bangunan aula SMK Negeri 1 Miri, Sragen, pada pukul 15.56 WIB, Rabu, 20 November 2019. Puluhan murid mengalami luka-luka dalam insiden tersebut.
 
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sragen mencatat 22 murid menjadi korban tertimpa reruntuhan. Sejumlah siswa dirujuk ke RSUD Sragen, RSUD Gemolong, Rumah Sakit Assalaam, RS Yaksi, dan RS Karima Utama.
 


 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(ALB)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan