Makassar: Kepala Dinas Operasi Lanud Hasanuddin Kolonel Penerbang Bambang Sudewo menyatakan hingga hari ini, Kamis, 3 Oktober 2019, 507 pengungsi korban kerusuhan di Wamena, Papua, kembali ke kampung halaman via Makassar.
"Sejak 27 September 2019, sebanyak 507 orang (dipulangkan dari Papua)," ujarnya di Kabupaten Maros, Sulawesi Selatan, Kamis, 3 Oktober 2019.
Ratusan warga itu diterbangkan menggunakan pesawat hercules milik TNI dari Papua ke Kota Makassar. Sekitar 300 orang akan meneruskan perjalanan ke Pulau Jawa dan Sumatera.
"Untuk hari ini saja jumlah yang telah diangkut sebanyak 266 orang," katanya.
Bambang mengatakan pihaknya siap mengangkut warga yang ingin keluar dari Papua. Ada empat pesawat yang disiagakan.
"Kita akan usahakan jika ada yang ingin pulang ke kampung halaman melewati Makassar akan tertangani dengan baik," katanya.
Bambang belum dapat memastikan kapan gelombang eksodus akan berhenti. Yang pasti, kata dia, pihaknya bersedia mengantar jika masih ada warga yang ingin kembali ke kampung halaman.
"Kalau masih (mengangkut pengungsi), kita masih. Tapi kami tidak bisa pastikan sampai kapan dan berapa yang akan diangkut," jelasnya.
Makassar: Kepala Dinas Operasi Lanud Hasanuddin Kolonel Penerbang Bambang Sudewo menyatakan hingga hari ini, Kamis, 3 Oktober 2019, 507 pengungsi korban kerusuhan di Wamena, Papua, kembali ke kampung halaman via Makassar.
"Sejak 27 September 2019, sebanyak 507 orang (dipulangkan dari Papua)," ujarnya di Kabupaten Maros, Sulawesi Selatan, Kamis, 3 Oktober 2019.
Ratusan warga itu diterbangkan menggunakan pesawat hercules milik TNI dari Papua ke Kota Makassar. Sekitar 300 orang akan meneruskan perjalanan ke Pulau Jawa dan Sumatera.
"Untuk hari ini saja jumlah yang telah diangkut sebanyak 266 orang," katanya.
Bambang mengatakan pihaknya siap mengangkut warga yang ingin keluar dari Papua. Ada empat pesawat yang disiagakan.
"Kita akan usahakan jika ada yang ingin pulang ke kampung halaman melewati Makassar akan tertangani dengan baik," katanya.
Bambang belum dapat memastikan kapan gelombang eksodus akan berhenti. Yang pasti, kata dia, pihaknya bersedia mengantar jika masih ada warga yang ingin kembali ke kampung halaman.
"Kalau masih (mengangkut pengungsi), kita masih. Tapi kami tidak bisa pastikan sampai kapan dan berapa yang akan diangkut," jelasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(MEL)