Masyarakat Yogyakarta merayakan hari batik nasional 2019 di Jalan Malioboro, Rabu, 2 Oktober 2019. Medcom.id/ Patricia Vicka
Masyarakat Yogyakarta merayakan hari batik nasional 2019 di Jalan Malioboro, Rabu, 2 Oktober 2019. Medcom.id/ Patricia Vicka

Flashmob Kebaya Ramaikan Hari Batik Nasional di Malioboro

Patricia Vicka • 02 Oktober 2019 14:34
Yogyakarta: Momen Selasa Wagean Malioboro dimanfaatkan masyarakat Yogyakarta untuk merayakan hari batik nasional. Walau hari Batik jatuh pada 2 Oktober 2019, namun wara Yogyakarta sudah merayakannya sejak Selasa Wage 1 Oktober 2019.
 
Sejak sore kemarin sejumlah komunitas pecinta batik menggelar berbagai macam kegiatan di sepanjang jalan wisata tersebut. Kegiatan yang diadakan diantaranya fashion show dan pawai batik.
 
Puluhan peserta mengenakan pakaian dari berbagai daerah. Mereka berjalan santai dari depan hotel Inna Garuda hingga benteng Vredeburg.

Suasana pun semakin bertambah meriah dengan adanya flashmob dan tari-tarian dari komunitas perempuan kebaya. Para peserta menari dengan menggunakan kebaya tradisional lengkap dengan sanggul gulung tenguk. Mereka menari dengan lincahnya di depan kantor DPRD DIY.
 
"Melalui tarian kami ingin mengkampanyekan agar kebaya dikenakan sebagai busana sehari-hari," ujar Ketua Komunitas Perempuan Berkebaya Margareta Tinuk di Malioboro Yogyakarta, Selasa 1 Oktober 2019 sore.
 
Sementara di sisi selatan diadakan pula belajar membatik. Kain batik dibentangkan di depan Pasar Beringharjo. Para seniman dan budayawan memberikan kesempatan kepada warga untuk menggambar motif batik di dalam kain tersebut. 
 
Selasa Wagean dan juga dimanfaatkan oleh Airnav cabang Yogyakarta untuk mensosialisasikan keselamatan penerbangan. Airnav mengadakan talk show prosedur keselamatan penerbangan di sisi utara Malioboro.
 
General Manager (GM) Airnav cabang DIY, Ratna Mustikaningsih mengatakan seminar ini digelar karena masih banyak masyarakat yang membahayakan penerbangan.
 
"Masih banyak masyarakat yang sering menerbangkan balon udara atau bermain lampu laser. Berbahaya itu . Makanya kami sosialisasikan hal-hal yang dapat membahayakan penerbangan di kegiatan Selasa Wage ini," jelas Ratna.
 
Kegiatan lainnya yang diadakan di Malioboro adalah konser mini biola, pembacaan puisi perjuangan, talkshow kopi dan musik performance.
 
Kepala Dinas Pariwisata DIY, Singgih Raharja mengatakan pihaknya akan terus menggandeng komunitas untuk menghidupkan kegiatan selasa wagean di Malioboro.
 
"Kami memplot Selasa Wage agar bisa memberikan ruang kepada warga untuk berekspresi dan melakukan berbagai macam kegiatan santai," kata Singgih.
 
Kegiatan Selasa Wage diadakan tiap 40 hari sekali selama kegiatan berlangsung kendaraan pribadi dilarang melintas di Jalan Malioboro. Hanya trans Jogja, dan kendaraan umum seperti becak, andong dan sepeda yang boleh melintas di jalan icon Yogyakarta ini.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(DEN)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan