Salah satu korban penipuan Keraton Agung Sejagat, Hadi Suroso. Foto: Istimewa.
Salah satu korban penipuan Keraton Agung Sejagat, Hadi Suroso. Foto: Istimewa.

Cerita Warga Gunungkidul Ditipu Raja Keraton Agung Sejagat

Ahmad Mustaqim • 18 Januari 2020 00:58
Gunungkidul: Raja Keraton Agung Sejagat (KAS) Totok Santosa disebut telah melakukan penipuan terhadap seorang warga Kabupaten Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta, Hadi Suroso. Warga Dusun Tumpak, Desa Ngawu, Kecamatan Playen itu ditipu saat Totok membuat lembaga investasi bodong, Jogjakarta Development Committee (Jogja Dec) pada 2016 silam.  
 
Totok saat itu hendak mengembangkan Jogja Dec hingga ke Gunungkidul. Kemudian lembaga itu disebut Gunungkidul Dec.
 
"Saya yang diminta jadi koordinator Gunungkidul Dec lewat katanya sekretaris Gunungkidul Dec, Retno namanya," kata Hadi di Gunungkidul, Jumat, 17 Januari 2020.

Tawaran itu membuat Hadi gundah lantaran diiming-imingi upah USD500 per bulan dari mengurus lembaga itu. Tugas Hadi, menjalankan roda organisasi dan mencari anggota untuk masuk Gunungkidul Dec.
 
"Pas itu dijanjikan gaji USD500 per bulan. Katanya ada dana bantuan dari luar negeri, dari Turki," urainya.
 
Iming-iming itu akhirnya membuat Hadi terlena dan menerima tawaran tersebut. Ia lantas mengurus Gunungkidul Dec sejak 2016 hingga 2018.
 
Sayangnya, lelaki berusia 74 tahun ini harus nombok dengan dana pribadi untuk mengurusi lembaga tersebut, termasuk untuk perjalanan rapat dari Gunungkidul ke Yogyakarta. Ia harus menanggung ongkos perjalanan dan makanan anggota yang sudah diajak.
 
Selama dua tahun itu pula Hadi tak menerima sepeser pun janji USD500 upah setiap bulannya. Belakangan, ia merasa Totok hilang secara tiba-tiba tanpa ada komunikasi.
 
"Janji (USD500 setiap bulan) itu bohongan. Padahal saya habis-habisan pakai duit sendiri buat bayari anggota kalau rapat ke Jogja," ungkapnya.
 
Hadi merasa diperas perlahan. Ia sampai menjual aset lahan pertaniannya. Seluruh uang hasil penjualan tanah itu dipakai untuk operasional Gunungkidul Dec.
 
"Ya (menjual sawah) buat nutupi biaya itu. Saya nombok. Karena saya ketua, mau bagaimana lagi," ungkapnya.
 
Hadi berharap tak ada lagi korban yang terjerat modus Totok. Ia bersyukur terungkapnya berbagai modus penipuan yang diduga dilakukan Totok. 
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(HUS)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan