Yogyakarta: Penjualan pisau pemotongan daging meningkat tajam tiga pekan menjelang Hari Raya Iduladha 2019. Pengrajin pisau kebanjiran pesanan. Misalnya, pengrajin pisau tradisional di sentra pandai besi Dusun Jodog, Gilangharjo, Pandak, Bantul, Yogyakarta.
Hamid, pandai besi Dusun Jodog, mengatakan penjualan pisau khusus memotong daging meningkat sejak dua pekan lalu. Naiknya jumlah pesanan pisau rutin terjadi tiap tahun mendekati Hari Raya Kurban.
"Meningkat. Minggu ini saya sudah dapat pesanan 25 bilah. Itu di luar pisau yang biasa saya jual di pasar," kata dia di Dusun Jodog Yogyakarta, Rabu 7 Agustus 2019.
Biasanya Hamid hanya mendapat pesanan 3-4 pisau setiap minggu.
Selain pisau potong daging, Hamid juga menjual pisau menyembelih. Sebuah pisau daging ia banderol seharga Rp50-70 ribu per buah. Sedangkan pisau untuk menyembelih dijual sekitar Rp750 ribu per buah.
Harga pisau berbeda lantaran proses dan tingkat kesulitan pembuatan pisau menyembelih lebih tinggi. Pisau menyembelih dibuat mengunakan alat mesin seperti blower dan gerinda.
Pisau daging hanya menggunakan tangan manusia. Sementara bahan bakunya keduanya menggunakan baja dan besi bekas dari per truk.
"Besi dan baja kemudian diolahnya dengan cara ditempa dan dibentuk hingga menjadi pisau,"bebernya.
Hamid mengaku dapat membuat lima bilah pisau daging sehari. Sedangkan pisau menyembelih memakan waktu dua hari per pisau.
"Paling lama itu proses finishing. Karena harus dilakukan dengan sangat hati-hati agar kualitas pisau yang dihasilkan kuat dan tahan lama," pungkasnya.
Hamid juga memproduksi pisau dapur dan pisau sayuran. Sebilah pisau dapur biasa dibanderol seharga Rp5 ribu-Rp30 ribu.
Dusun Jodog sudah terkenal sejak dulu sebagai tempat para pandai besi tinggal. Mereka mendapat keahlian tersebut turun menurun dari orang tua.
Selain membuat sendiri, mereka biasanya juga menjual langsung pisau-pisau tersebut ke pasar-pasar tradisional. Pesanan juga berasal para takmir Masjid dan warga sekitar. Pandai besi ini juga memproduksi berbagai macam alat pertanian, seperti cangkul, arit, parang.
Yogyakarta: Penjualan pisau pemotongan daging meningkat tajam tiga pekan menjelang Hari Raya Iduladha 2019. Pengrajin pisau kebanjiran pesanan. Misalnya, pengrajin pisau tradisional di sentra pandai besi Dusun Jodog, Gilangharjo, Pandak, Bantul, Yogyakarta.
Hamid, pandai besi Dusun Jodog, mengatakan penjualan pisau khusus memotong daging meningkat sejak dua pekan lalu. Naiknya jumlah pesanan pisau rutin terjadi tiap tahun mendekati Hari Raya Kurban.
"Meningkat. Minggu ini saya sudah dapat pesanan 25 bilah. Itu di luar pisau yang biasa saya jual di pasar," kata dia di Dusun Jodog Yogyakarta, Rabu 7 Agustus 2019.
Biasanya Hamid hanya mendapat pesanan 3-4 pisau setiap minggu.
Selain pisau potong daging, Hamid juga menjual pisau menyembelih. Sebuah pisau daging ia banderol seharga Rp50-70 ribu per buah. Sedangkan pisau untuk menyembelih dijual sekitar Rp750 ribu per buah.
Harga pisau berbeda lantaran proses dan tingkat kesulitan pembuatan pisau menyembelih lebih tinggi. Pisau menyembelih dibuat mengunakan alat mesin seperti blower dan gerinda.
Pisau daging hanya menggunakan tangan manusia. Sementara bahan bakunya keduanya menggunakan baja dan besi bekas dari per truk.
"Besi dan baja kemudian diolahnya dengan cara ditempa dan dibentuk hingga menjadi pisau,"bebernya.
Hamid mengaku dapat membuat lima bilah pisau daging sehari. Sedangkan pisau menyembelih memakan waktu dua hari per pisau.
"Paling lama itu proses
finishing. Karena harus dilakukan dengan sangat hati-hati agar kualitas pisau yang dihasilkan kuat dan tahan lama," pungkasnya.
Hamid juga memproduksi pisau dapur dan pisau sayuran. Sebilah pisau dapur biasa dibanderol seharga Rp5 ribu-Rp30 ribu.
Dusun Jodog sudah terkenal sejak dulu sebagai tempat para pandai besi tinggal. Mereka mendapat keahlian tersebut turun menurun dari orang tua.
Selain membuat sendiri, mereka biasanya juga menjual langsung pisau-pisau tersebut ke pasar-pasar tradisional. Pesanan juga berasal para takmir Masjid dan warga sekitar. Pandai besi ini juga memproduksi berbagai macam alat pertanian, seperti cangkul, arit, parang.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id(SUR)