Solo: Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi meyakini mobil Esemka dapat segera diserap oleh pasar. Sebab Esemka memiliki segmen berbeda, yakni masyarakat perdesaan.
"Harapan saya ini bisa diserap market. Apalagi produk yang dikeluarkan ini adalah produk untuk di perdesaan," kata Budi saat peluncuran produk di pabrik Esemka, Boyolali, Jumat, 6 September 2019.
Budi menjelaskan produk Bima yang diluncurkan hari ini, yakni mobil jenis pikap sangat cocok untuk digunakan para petani yang berada di desa-desa. Mobil ini dapat digunakan masyarakat perdesaan untuk mengangkut hasil pertanian.
Selain itu, Budi menyebut mobil Esemka dapat dibeli dengan harga terjangkau. Yang membuat Budi kagum, antara lain ialah penggunaan komponen dalam negeri yang mencapai 60 persen.
"Kalau tidak salah Rp110 juta sudah dapat mobil multifungsi. Makanya harganya kompetitif," jelas Budi.
Saat ini, kata Budi, Esemka lebih fokus menyasar pasar dalam negeri, khususnya untuk industri dan pertanian. "Tentu nanti kita eksplorasi ke luar negeri seperti Myanmar," ujar dia.
Menhub berharap pabrik Esemka dapat menyerap banyak tenaga kerja lokal agar perekonomian masyarakat dapat meningkat. "Saya mendukung apa yang dilakukan Esemka. Saya ucapkan selamat sudah terproduksi," pungkas Budi.
Hari ini mobil Esemka jenis Bima diluncurkan di pabriknya, Boyolali, Jawa Tengah. Peluncuran dihadiri Presiden Joko Widodo dan beberapa menteri Kabinet Kerja.
Solo: Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi meyakini mobil Esemka dapat segera diserap oleh pasar. Sebab Esemka memiliki segmen berbeda, yakni masyarakat perdesaan.
"Harapan saya ini bisa diserap market. Apalagi produk yang dikeluarkan ini adalah produk untuk di perdesaan," kata Budi saat peluncuran produk di pabrik Esemka, Boyolali, Jumat, 6 September 2019.
Budi menjelaskan produk Bima yang diluncurkan hari ini, yakni mobil jenis pikap sangat cocok untuk digunakan para petani yang berada di desa-desa. Mobil ini dapat digunakan masyarakat perdesaan untuk mengangkut hasil pertanian.
Selain itu, Budi menyebut mobil Esemka dapat dibeli dengan harga terjangkau. Yang membuat Budi kagum, antara lain ialah penggunaan komponen dalam negeri yang mencapai 60 persen.
"Kalau tidak salah Rp110 juta sudah dapat mobil multifungsi. Makanya harganya kompetitif," jelas Budi.
Saat ini, kata Budi, Esemka lebih fokus menyasar pasar dalam negeri, khususnya untuk industri dan pertanian. "Tentu nanti kita eksplorasi ke luar negeri seperti Myanmar," ujar dia.
Menhub berharap pabrik Esemka dapat menyerap banyak tenaga kerja lokal agar perekonomian masyarakat dapat meningkat. "Saya mendukung apa yang dilakukan Esemka. Saya ucapkan selamat sudah terproduksi," pungkas Budi.
Hari ini mobil Esemka jenis Bima diluncurkan di pabriknya, Boyolali, Jawa Tengah. Peluncuran dihadiri Presiden Joko Widodo dan beberapa menteri Kabinet Kerja.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(DEN)