Jayapura: Sekitar 5.500 pengungsi korban kerusuhan Wamena, Jayawijaya, Papua, bertahan di Markas Komando Distrik Militer 1702 Jayawijaya belum mendapat bantuan. Pengungsi membutuhkan pakaian, makanan, dan barang-barang keperluan anak.
"Bantuan dari Pemerintah Provinsi Papua hanya tersalur ke posko pengungsian Gedung Okumarek yang dibuka oleh Pemerintah Kabupaten Jayawijaya," kata Komandan Distrik Militer 1702 Jayawijaya, Letkol Inf Candra Dianto di Jayapura, Sabtu, 28 September 2019.
Candra mengungkap pengungsi hanya membawa baju di badan, saat menghindari dampak kerusuhan. Dia menjelaskan pengungsi membutuhkan susu dan popok untuk balita serta pembalut untuk perempuan.
Pihaknya hanya mengandalkan bantuan logistik yang tersedia di markas. Sementara pengungsi enggan pindah ke lokasi pengungsian di Okumarek.
"Warga maunya di Kodim, sementara dapur lapangan Pemda ada di Okumarek," tandasnya.
Demonstrasi di Wamena, ibu kota Kabupaten Jayawijaya, Papua, pada Senin, 23 September 2019, berlangsung ricuh. Sejumlah fasilitas publik dibakar. Sebanyak 30 orang tewas dalam kerusuhan tersebut. (syahrum Latupono)
Jayapura: Sekitar 5.500 pengungsi korban kerusuhan Wamena, Jayawijaya, Papua, bertahan di Markas Komando Distrik Militer 1702 Jayawijaya belum mendapat bantuan. Pengungsi membutuhkan pakaian, makanan, dan barang-barang keperluan anak.
"Bantuan dari Pemerintah Provinsi Papua hanya tersalur ke posko pengungsian Gedung Okumarek yang dibuka oleh Pemerintah Kabupaten Jayawijaya," kata Komandan Distrik Militer 1702 Jayawijaya, Letkol Inf Candra Dianto di Jayapura, Sabtu, 28 September 2019.
Candra mengungkap pengungsi hanya membawa baju di badan, saat menghindari dampak kerusuhan. Dia menjelaskan pengungsi membutuhkan susu dan popok untuk balita serta pembalut untuk perempuan.
Pihaknya hanya mengandalkan bantuan logistik yang tersedia di markas. Sementara pengungsi enggan pindah ke lokasi pengungsian di Okumarek.
"Warga maunya di Kodim, sementara dapur lapangan Pemda ada di Okumarek," tandasnya.
Demonstrasi di Wamena, ibu kota Kabupaten Jayawijaya, Papua, pada Senin, 23 September 2019, berlangsung ricuh. Sejumlah fasilitas publik dibakar. Sebanyak 30 orang tewas dalam kerusuhan tersebut. (syahrum Latupono)
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(LDS)