Ilustrasi--Pekerja memperlihatkan lobster siap kirim di Morotai, Maluku Utara. (Foto: ANTARA/Wahyu Putro)
Ilustrasi--Pekerja memperlihatkan lobster siap kirim di Morotai, Maluku Utara. (Foto: ANTARA/Wahyu Putro)

Indonesia Diminta Memperbanyak Riset Budi Daya Lobster

Rizky Dewantara • 23 Desember 2019 11:10
Bogor: Dosen Manajemen Sumberdaya Perairan Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Institut Pertanian Bogor, Yonvitner, menyebut pemerintah Indonesia perlu mengadopsi teknologi unggul dan memperbanyak riset soal budi daya lobster.
 
"Seperti pemacuan kematangan, percepatan hatching (pemijahan), serta manipulasi habitat lobster dari lingkungan aslinya," kata Yonvitner kepada Medcom.id, Senin, 23 Desember 2019.
 
Yonvitner menjelaskan sebenarnya banyak hasil riset yang dilakukan dari pakar perikanan dan kelautan, bahkan di Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) sendiri pernah bekerjasama dengan mitra luar negeri soal budidaya lobster.

"Hasil riset dari perguruan tinggi itu bisa diadopsi untuk dikembangkan. Namun, selama ini hasil riset saya belum dianggap sebagai instrument pendukung budidaya lobster," jelas Yonvitner.
 
Menurut Yonvitner hasil riset yang pernah sukses soal budidaya lobster adalah penelitian dari Yudha Trinoegraha Adiputra (2017) yang memacu pertumbuhan lobster dengan pemberian hormone tiroksin. Riset ini memberikan pengaruh pada populasi lobster pasir jantan. 
 
"Namun untuk jenis lobster yang lain diperlukan riset yang sama untuk memastikan pengaruhnya. Sehingga teknik ini kedepannya bisa dikembangkan dengan dengan dukungan pusat riset dan perguruang tinggi," pungkas Yonvitner.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(DEN)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan