Yogyakarta: Indeks Pembangunan Manusia (IPM) di Kota Yogyakarta disebut terus mengalami peningkatan. Bahkan, angka IPM di Kota Yogyakarta melampaui Jakarta Selatan (Jaksel), bahkan nasional.
"Berdasarkan rilis BPS (Badan Pusat Statistik), IPM Kota Yogyakarta 2023 sebesar 88,61. Itu sangat tinggi dibandingkan daerah lain," kata Kepala Bappeda Kota Yogyakarta, Agus Tri Haryono, Minggu, 17 Desember 2023.
Agus mengatakan IPM Kota Yogyakarta lebih tinggi dibandingkan sejumlah daerah yang memiliki kelengkapan infrastruktur lebih baik. IPM Aceh berada di posisi kedua dengan angka 88,32. Sementara, IPM Jaksel di posisi ketiga dengan angka 86,71.
"Sementara angka IPM nasional 74,39. Skor angka 80 ke atas tersebut masuk kategori sangat tinggi," ujarnya.
IPM, kata dia, berkaitan berbagai aspek pembangunan di suatu wilayah, seperti kesehatan, pendidikan, pembangunan, hingga akses layanan publik. Selain itu juga termasuk umur dan usia harapan hidup.
Usia harapan hidup di Kota Yogyakarta 75,52 tahun. Usia harapan lama sekolah 17,62 tahun dan usia rata-rata lama sekolah 12,11 tahun. Selain itu, pengeluaran perkapita Rp19.920.000.
"Fasilitasi dan akses pendidikan di Kota Yogyakarta itu mulai usia 7 tahun sampai S2. Kualitas pendidikan kami tingkatkan dengan memperkuat kapasitas kepala sekolah," katanya.
Ia menambahkan, IPM Kota Yogyakarta alami peningkatan dalam 5 tahun terakhir. Rinciannya; 86,55 (2019), 86,61 (2020), 87,18 (2021), 87,69 (2022), dan 88,61 (2023).
"Sementara persentase penduduk miskin di Kota Yogyakarta 6,49 persen, relatif menurun dibanding tahun lalu. Dan lebih rendah dibanding DIY sebesar 11,04 persen," ucapnya.
Yogyakarta: Indeks Pembangunan Manusia (IPM) di Kota Yogyakarta disebut terus mengalami peningkatan. Bahkan,
angka IPM di Kota Yogyakarta melampaui Jakarta Selatan (Jaksel), bahkan nasional.
"Berdasarkan rilis BPS (Badan Pusat Statistik), IPM Kota Yogyakarta 2023 sebesar 88,61. Itu sangat tinggi dibandingkan daerah lain," kata Kepala Bappeda Kota Yogyakarta, Agus Tri Haryono, Minggu, 17 Desember 2023.
Agus mengatakan IPM Kota Yogyakarta lebih tinggi dibandingkan sejumlah daerah yang memiliki kelengkapan infrastruktur lebih baik. IPM Aceh berada di posisi kedua dengan angka 88,32. Sementara, IPM Jaksel di posisi ketiga dengan angka 86,71.
"Sementara angka IPM nasional 74,39. Skor angka 80 ke atas tersebut masuk kategori sangat tinggi," ujarnya.
IPM, kata dia, berkaitan berbagai aspek pembangunan di suatu wilayah, seperti kesehatan, pendidikan, pembangunan, hingga akses layanan publik. Selain itu juga termasuk umur dan usia harapan hidup.
Usia harapan hidup di Kota Yogyakarta 75,52 tahun. Usia harapan lama sekolah 17,62 tahun dan usia rata-rata lama sekolah 12,11 tahun. Selain itu, pengeluaran perkapita Rp19.920.000.
"Fasilitasi dan akses pendidikan di Kota Yogyakarta itu mulai usia 7 tahun sampai S2. Kualitas pendidikan kami tingkatkan dengan memperkuat kapasitas kepala sekolah," katanya.
Ia menambahkan, IPM Kota Yogyakarta alami
peningkatan dalam 5 tahun terakhir. Rinciannya; 86,55 (2019), 86,61 (2020), 87,18 (2021), 87,69 (2022), dan 88,61 (2023).
"Sementara persentase penduduk miskin di Kota Yogyakarta 6,49 persen, relatif menurun dibanding tahun lalu. Dan lebih rendah dibanding DIY sebesar 11,04 persen," ucapnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(MEL)