Tangerang: Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Tangerang menjalankan Universal Security Audit Programme Continuous Monitoring Approach (USAP-CMA). Tujuannya untuk meningkatkan keamanan penerbangan standar global melalui audit.
USAP-CMA merupakan program dari organisasi penerbangan sipil internasional atau International Civil Aviation Organisation (ICAO) untuk menilai tingkat kepatuhan dan sistem pengawasan keamanan penerbangan suatu negara terhadap Standar Annex 17 dan ketentuan terkait keamanan pada Annex 9.
"Dengan audit ini dapat meningkatkan dan memperkuat sistem keamanan Bandara Soekarno-Hatta dan lebih comply (nilai kepatuhan) terhadap regulasi keamanan penerbangan. Adapun dari sisi bisnis, mendukung pertumbuhan traffic penerbangan internasional karena telah diaudit oleh ICAO dengan hasil baik," ujar Senior Manager Of Branch Communication & Legal Bandara Soekarno-Hatta, M Holik Muardi, Jumat, 28 Juni 2024.
Holik menuturkan, yang dievaluasi dalam USAP-CMA ini mencakup sejumlah aspek keamanan dalam operasional bandara, mulai dari keamanan bandar udara, pesawat (aircraft) dan keamanan penumpang pesawat serta barang bawaannya.
"Audit ini mencakup prosedur dan proses terhadap akses bandara termasuk di sisi darat atau sisi udara dan area lainnya seperti kargo. Kemudian keahlian personel keamanan penerbangan (Aviation Security) serta peralatan dan keamanan bandar udara," jelasnya.
Holik menjelaskan, sesuai standar minimun ICAO Global Aviation Security Plan (GASeP), Indonesia memiliki target nilai kepatuhan (comply) 80%. Ia berharap, nilai kepatuhan tersebut dapat dicapai Bandara Soekarno-Hatta pada USAP-CMA 2024.
"Dengan adanya audit ini, diharapkan Bandara Soekarno-Hatta dapat berkontribusi penuh terhadap hasil yang diperoleh (target 80% comply) dalam hal implementasi di lapangan dan kepatuhan bandara dalam hal regulasi keamanan penerbangan," katanya.
Holik menambahkan, USAP-CMA secara continue menilai tingkat kinerja keamanan penerbangan dan memberikan rekomendasi yang diprioritaskan untuk membantu anggota negara-negara dalam mengatasi kekurangan yang teridentifikasi.
"Target nilai minimal 80 persen kepatuhan merupakan langkah penting dalam meningkatkan keamanan penerbangan secara keseluruhan di Bandara Soekarno-Hatta. Semoga audit ini berhasil sesuai target dan dapat manfaat bagi semua pihak," ungkapnya.
Tangerang: Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Tangerang menjalankan Universal Security Audit Programme Continuous Monitoring Approach (USAP-CMA). Tujuannya untuk meningkatkan keamanan penerbangan standar global melalui audit.
USAP-CMA merupakan program dari organisasi penerbangan sipil internasional atau International Civil Aviation Organisation (ICAO) untuk menilai tingkat kepatuhan dan sistem pengawasan keamanan penerbangan suatu negara terhadap Standar Annex 17 dan ketentuan terkait keamanan pada Annex 9.
"Dengan audit ini dapat meningkatkan dan memperkuat sistem keamanan Bandara Soekarno-Hatta dan lebih comply (nilai kepatuhan) terhadap regulasi keamanan penerbangan. Adapun dari sisi bisnis, mendukung pertumbuhan traffic penerbangan internasional karena telah diaudit oleh ICAO dengan hasil baik," ujar Senior Manager Of Branch Communication & Legal Bandara Soekarno-Hatta, M Holik Muardi, Jumat, 28 Juni 2024.
Holik menuturkan, yang dievaluasi dalam USAP-CMA ini mencakup sejumlah aspek keamanan dalam operasional bandara, mulai dari keamanan bandar udara, pesawat (aircraft) dan keamanan penumpang pesawat serta barang bawaannya.
"Audit ini mencakup prosedur dan proses terhadap akses bandara termasuk di sisi darat atau sisi udara dan area lainnya seperti kargo. Kemudian keahlian personel keamanan penerbangan (Aviation Security) serta peralatan dan keamanan bandar udara," jelasnya.
Holik menjelaskan, sesuai standar minimun ICAO Global Aviation Security Plan (GASeP), Indonesia memiliki target nilai kepatuhan (comply) 80%. Ia berharap, nilai kepatuhan tersebut dapat dicapai Bandara Soekarno-Hatta pada USAP-CMA 2024.
"Dengan adanya audit ini, diharapkan Bandara Soekarno-Hatta dapat berkontribusi penuh terhadap hasil yang diperoleh (target 80% comply) dalam hal implementasi di lapangan dan kepatuhan bandara dalam hal regulasi keamanan penerbangan," katanya.
Holik menambahkan, USAP-CMA secara continue menilai tingkat kinerja keamanan penerbangan dan memberikan rekomendasi yang diprioritaskan untuk membantu anggota negara-negara dalam mengatasi kekurangan yang teridentifikasi.
"Target nilai minimal 80 persen kepatuhan merupakan langkah penting dalam meningkatkan keamanan penerbangan secara keseluruhan di Bandara Soekarno-Hatta. Semoga audit ini berhasil sesuai target dan dapat manfaat bagi semua pihak," ungkapnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(ALB)