Boyolali: Ratusan kambing dan sapi diarak dalam tradisi Lebaran Sapi di Dukuh Mlambong, Desa Sruni, Kecamatan Musuk, Kabupaten Boyolali, Rabu, 17 April 2024. Tradisi yang digelar di Bulan Syawal tersebut dilaksanakan pada hari ke tujuh Lebaran, bertepatan dengan kupatan.
Ratusan sapi dan kambing milik warga tersebut diarak keliling kampung dimana sebagian terlihat dikalungi ketupat dan diberi minyak wangi.
"Tradisi angon sapi atau Lebaran Sapi ini melanjutkan budaya dari nenek moyang dan sampai sekarang masih masih dilestarikan oleh warga di sini," ujar tokoh masyarakat desa setempat, Abdul Somad, di sela acara.
Acara Lebaran Sapi diikuti seluruh warga dari empat RT di wilayah RW 04 Desa Sruni. Yaitu RT 03 dan 04 Dukuh Mlambong, RT 05 Dukuh Rejosari, serta RT 06 Dukuh Gedongsari. Ditambahkan Ketua RW 04, Jaman, tradisi Lebaran Sapi dilaksanakan berdasarkan kepercayaan warga terkait tradisi syawalan dengan membawa hewan ternaknya keliling kampung.
"Ini mengikuti Kanjeng Nabi Sulaiman yang dulu diperintah Allah untuk mengurusi hewan peliharaan baik berkaki dua maupun empat. Jadi tradisi ini sudah berlangsung turun temurun sejak zaman dahulu," imbuhnya.
Sementara itu, tradisi Lebaran Sapi dibuka dengan kenduri menggunakan ketupat bersama sayur dan lauknya. Setelah kenduri, warga membawa sapi-sapinya keliling kampung. Saking banyaknya sapi yang dibawa, seakan-akan jalan di kampung dipenuhi sapi.
Bersama dengan arak-arakan sapi, juga diarak gunungan sayur dan ketupat. Ratusan warga terlihat menyaksikan kegiatan tersebut. Tak hanya warga setempat, Lebaran Sapi ternyata juga menjadi daya tarik warga luar daerah.
"Tradisi ini juga sebagai wujud syukur kepala Tuhan Yang Maha Esa, atas limpahan rejekinya melalui hewan ternak sapi. Sekaligus memohon kepada Tuhan agar hewan-hewan ternak yang dipelihara warga dapat berkembang biak dengan baik. Karena melalui ternak sapi, khususnya sapi perah telah mampu menopang rejeki warga," tuturnya.
Boyolali: Ratusan kambing dan sapi diarak dalam tradisi Lebaran Sapi di Dukuh Mlambong, Desa Sruni, Kecamatan Musuk, Kabupaten Boyolali, Rabu, 17 April 2024. Tradisi yang digelar di Bulan Syawal tersebut dilaksanakan pada hari ke tujuh Lebaran, bertepatan dengan kupatan.
Ratusan sapi dan kambing milik warga tersebut diarak keliling kampung dimana sebagian terlihat dikalungi ketupat dan diberi minyak wangi.
"Tradisi angon sapi atau Lebaran Sapi ini melanjutkan budaya dari nenek moyang dan sampai sekarang masih masih dilestarikan oleh warga di sini," ujar tokoh masyarakat desa setempat, Abdul Somad, di sela acara.
Acara Lebaran Sapi diikuti seluruh warga dari empat RT di wilayah RW 04 Desa Sruni. Yaitu RT 03 dan 04 Dukuh Mlambong, RT 05 Dukuh Rejosari, serta RT 06 Dukuh Gedongsari. Ditambahkan Ketua RW 04, Jaman, tradisi Lebaran Sapi dilaksanakan berdasarkan kepercayaan warga terkait tradisi syawalan dengan membawa hewan ternaknya keliling kampung.
"Ini mengikuti Kanjeng Nabi Sulaiman yang dulu diperintah Allah untuk mengurusi hewan peliharaan baik berkaki dua maupun empat. Jadi tradisi ini sudah berlangsung turun temurun sejak zaman dahulu," imbuhnya.
Sementara itu, tradisi Lebaran Sapi dibuka dengan kenduri menggunakan ketupat bersama sayur dan lauknya. Setelah kenduri, warga membawa sapi-sapinya keliling kampung. Saking banyaknya sapi yang dibawa, seakan-akan jalan di kampung dipenuhi sapi.
Bersama dengan arak-arakan sapi, juga diarak gunungan sayur dan ketupat. Ratusan warga terlihat menyaksikan kegiatan tersebut. Tak hanya warga setempat, Lebaran Sapi ternyata juga menjadi daya tarik warga luar daerah.
"Tradisi ini juga sebagai wujud syukur kepala Tuhan Yang Maha Esa, atas limpahan rejekinya melalui hewan ternak sapi. Sekaligus memohon kepada Tuhan agar hewan-hewan ternak yang dipelihara warga dapat berkembang biak dengan baik. Karena melalui ternak sapi, khususnya sapi perah telah mampu menopang rejeki warga," tuturnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(ALB)