Bandung: Komisi Pemilihan Umum (KPU) mengajukan anggaran Pilkada 2024 sebesar 183 miliar. Angka tersebut bertambah sekitar Rp20 miliar jika dibandingkan Pilkada 2020.
"Memang ada kenaikan dari Pilkada sebelumnya (2020), karena ada alat kesehatan, pada 2020 sekitar Rp160 miliar," kata Ketua KPU Kabupaten Bandung, Agus Baroya, Kamis, 2 Juni 2022.
Agus mengungkapkan, rumusan anggaran Pilkada 2024 masih menggunakan asumsi keadaan pandemi covid-19. Sehingga, pihaknya masih mengalokasikan anggaran untuk kebutuhan alat kesehatan.
"Anggaran kita buat masih ada alat kesehatan, kita membuat anggaran setengah tahun yang lalu kan covid-19 masih ada," ungkapnya.
Baca juga: Antisipasi Putaran Kedua Pilpres, KPU Alokasikan Rp14 Triliun
Agus menuturkan, mayoritas anggaran akan digunakan untuk honorarium Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS). Rencananya akan ada 12 ribu Tempat Pemungutan Suara (TPS) di 31 Kecamatan di Kabupaten Bandung.
"Kira rencana awal 12 ribu TPS, tapi itu belum final, jumlah Panitia Pemilih Kecamatan (PPK) 5 orang, Panitia Pemungutan Suara (PPS) 3 orang, lalu KPPA 7 orang plus 2 pengamanan. Jumlah PPK 5 dikali 31 kecamatan, kemudian PPS 3 orang dikali 280 Desa, lalu KPPS 7 plus 2 dikali jumlah TPS," urainya.
Selain itu, diprediksi ada penambahan sekitar 5 Persen pemilih di Kabupaten Bandung pada Pemilu 2024. Hal itu dihitung berdasarkan agregat kependudukan di Kabupaten Bandung.
"Kalau sesuai dengan agregat penambahan perubahan data penduduk, akan menambah sedikit, kemarin (2020) ada 2.356.419 pemilih, kemungkinan ada 5 persen," ungkapnya.
Bandung:
Komisi Pemilihan Umum (KPU) mengajukan anggaran Pilkada 2024 sebesar 183 miliar. Angka tersebut bertambah sekitar Rp20 miliar jika dibandingkan Pilkada 2020.
"Memang ada kenaikan dari Pilkada sebelumnya (2020), karena ada alat kesehatan, pada 2020 sekitar Rp160 miliar," kata Ketua KPU Kabupaten Bandung, Agus Baroya, Kamis, 2 Juni 2022.
Agus mengungkapkan, rumusan anggaran Pilkada 2024 masih menggunakan asumsi keadaan pandemi covid-19. Sehingga, pihaknya masih mengalokasikan anggaran untuk kebutuhan alat kesehatan.
"Anggaran kita buat masih ada alat kesehatan, kita membuat anggaran setengah tahun yang lalu kan covid-19 masih ada," ungkapnya.
Baca juga:
Antisipasi Putaran Kedua Pilpres, KPU Alokasikan Rp14 Triliun
Agus menuturkan, mayoritas anggaran akan digunakan untuk honorarium Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS). Rencananya akan ada 12 ribu Tempat Pemungutan Suara (TPS) di 31 Kecamatan di Kabupaten Bandung.
"Kira rencana awal 12 ribu TPS, tapi itu belum final, jumlah Panitia Pemilih Kecamatan (PPK) 5 orang, Panitia Pemungutan Suara (PPS) 3 orang, lalu KPPA 7 orang plus 2 pengamanan. Jumlah PPK 5 dikali 31 kecamatan, kemudian PPS 3 orang dikali 280 Desa, lalu KPPS 7 plus 2 dikali jumlah TPS," urainya.
Selain itu, diprediksi ada penambahan sekitar 5 Persen pemilih di Kabupaten Bandung pada Pemilu 2024. Hal itu dihitung berdasarkan agregat kependudukan di Kabupaten Bandung.
"Kalau sesuai dengan agregat penambahan perubahan data penduduk, akan menambah sedikit, kemarin (2020) ada 2.356.419 pemilih, kemungkinan ada 5 persen," ungkapnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id(MEL)
