ilustrasi Medcom.id
ilustrasi Medcom.id

Jual Beli Vaksin di Surabaya Diklaim Tak Libatkan Pemerintah

Amaluddin • 10 Januari 2022 17:03
Surabaya: Polda Jawa Timur memastikan jual beli vaksin covid-19 Booster tidak ada keterlibatan pemerintah. Vaksin dosis ketiga itu dijual oleh para sindikat dari sisa vaksin yang ada untuk mendapat keuntungan pribadi.
 
"Karena berdasarkan data yang ada itu, tidak ada keterlibatan dari pemerintah. Polda Jatim memberikan asistensi terhadap kasus tersebut," kata Kabid Humas Polda Jawa Timur, Kombes Gatot Repil Handoko, di Mapolda Jatim, Senin, 10 Januari 2022.
 
Baca: Polda Jatim Kejar Pria Viral Tendang Sesajen di Kawasan Semeru

Gatot mengatakan kasus jual beli vaksin Booster telah dilaporkan oleh Dinas Kesehatan (Dinkes) Surabaya ke Polrestabes Surabaya. Kasus ini mencuat setelah diketahui ada warga membeli vaksin tersebut.
 
Saat ini dugaan sindikat vaksin covid-19 booster ilegal itu masih dalam penyelidikan. Selain vaksin booster, vaksin inovac juga dijual, diduga didapatkan oleh para sindikat dari sisa vaksin yang ada. "Dugaannya adalah sisa vaksin yang digunakan," jelasnya.
 
Sementara Kepala Dinkes Surabaya, Nanik Sukristina, mengatakan dia belum tahu persis terkait adanya jual beli vaksin covid-19 booster. Namun Nanik mengaku ada pemberitaan yang muncul bahwa seorang warga Surabaya mendapatkan vaksin Sinovac dengan harga Rp250 ribu.
 
"Terkait kasus tersebut, Dinas Kesehatan Kota Surabaya telah melaporkan ke Polrestabes Surabaya dan saat ini ditangani Kasatreskrim Polrestabes," ungkap Nanik.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(DEN)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan