Bandung: Polisi membekuk pria berinisial GR, 25, warga Kampung Bojongkoang, Bandung, Jawa Barat, yang tega memiting ES, 65, yang merupakan ayah kandung hinggatewas.
Korban ES mengalami patah tulang pangkal penyangga lidah dan ditemukan meninggal dunia di kebun pisang, usai dianiaya GR.
"Setelah keributan itu, yang bersangkutan masih melaksanakan aktivitas. Diketahui, si korban tergeletak di bawah pohon pisang, tiduran, begitu didatangi, yang bersangkutan tidak bernafas. Lalu dibawa ke rumah sakit dan dinyatakan meninggal dunia," kata Kapolresta Bandung Kombes Kusworo Wibowo, di Mapolsek Ciparay, Senin 6 Juni 2022.
Kusworo mengungkapkan, kasus ini bermula saat ayah dan adik pelaku berinisial IC, terlibat pertengkaran. Pelaku GR tak terima adiknya ditampar oleh sang ayah. Ia kemudian mendatangi korban lalu memitingnya hingga tewas.
Baca juga: Sejumlah Anggota Polres Sleman Diduga Melakukan Penganiayaan
"Jadi ayah pelaku sempat menampar adiknya, karena sang adik ini mengambil beras 25 kg. Kita sudah lakukan pra rekonstruksi dan diperlihatkan bagaimana tersangka ini melakukan pemitingan kepada korban," ungkapnya.
Kusworo menuturkan, korban dan pelaku diketahui memilki hubungan yang kurang harmonis. Pelaku dan sang adik diketahui merupakan anak dari istri ketiga korban.
"Intinya merasa bahwa tidak diperhatikan, emosi memuncak, jadi akumulasi bahwa anak tersebut merasa tidak diperhatikan, dan ditambah lagi dengan janji membelikan pakaian yang tidak jadi, sehingga terjadi keributan," tutur Kusworo.
Akibat perbuatannya itu, GR disangkakan dengan Pasal 351 ayat (3) Jo Pasal 354 KUHP dengan ancaman hukuman maksimal 8 tahun penjara.
Bandung:
Polisi membekuk pria berinisial GR, 25, warga Kampung Bojongkoang, Bandung, Jawa Barat, yang tega memiting ES, 65, yang merupakan ayah kandung hinggatewas.
Korban ES mengalami patah tulang pangkal penyangga lidah dan ditemukan meninggal dunia di kebun pisang, usai dianiaya GR.
"Setelah keributan itu, yang bersangkutan masih melaksanakan aktivitas. Diketahui, si korban tergeletak di bawah pohon pisang, tiduran, begitu didatangi, yang bersangkutan tidak bernafas. Lalu dibawa ke rumah sakit dan dinyatakan meninggal dunia," kata Kapolresta Bandung Kombes Kusworo Wibowo, di Mapolsek Ciparay, Senin 6 Juni 2022.
Kusworo mengungkapkan, kasus ini bermula saat ayah dan adik pelaku berinisial IC, terlibat pertengkaran. Pelaku GR tak terima adiknya ditampar oleh sang ayah. Ia kemudian mendatangi korban lalu memitingnya hingga tewas.
Baca juga:
Sejumlah Anggota Polres Sleman Diduga Melakukan Penganiayaan
"Jadi ayah pelaku sempat menampar adiknya, karena sang adik ini mengambil beras 25 kg. Kita sudah lakukan pra rekonstruksi dan diperlihatkan bagaimana tersangka ini melakukan pemitingan kepada korban," ungkapnya.
Kusworo menuturkan, korban dan pelaku diketahui memilki hubungan yang kurang harmonis. Pelaku dan sang adik diketahui merupakan anak dari istri ketiga korban.
"Intinya merasa bahwa tidak diperhatikan, emosi memuncak, jadi akumulasi bahwa anak tersebut merasa tidak diperhatikan, dan ditambah lagi dengan janji membelikan pakaian yang tidak jadi, sehingga terjadi keributan," tutur Kusworo.
Akibat perbuatannya itu, GR disangkakan dengan Pasal 351 ayat (3) Jo Pasal 354 KUHP dengan ancaman hukuman maksimal 8 tahun penjara.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(MEL)
