Bengkulu: Sejumlah kendaraan mengantre di Stasiun Pengisian Bahan Bakar (SPBU) di wilayah Kota Bengkulu untuk mendapatkan solar. Panjang antrean mencapai ratusan meter dan mengakibatkan kemacetan di beberapa titik.
Salah satu sopir truk yang mengantre di SPBU Rawa Makmur Kota Bengkulu, Gen Hasibuan, mengatakan dirinya kesulitan mendapatkan solar di wilayah Bengkulu. Sehingga banyak supir kendaraan besar dan bus harus mengantre panjang hingga seharian untuk mendapatkan solar.
"Kami terpaksa bertahan seharian di sini untuk mendapatkan solar agar dapat melanjutkan pekerjaan kami," kata Gen, Bengkulu, Kamis, 24 Maret 2022.
Ia berharap stok solar kembali normal seperti sebelumnya. Sebab, hal tersebut sangat mengganggu aktivitas warga dan mengakibatkan perekonomian keluarga menurun.
Baca: Solar Langka Dua Pekan, Nelayan di Bulukumba Terpaksa Tak Melaut
Antrean BBM jenis solar di SPBU di wilayah Kota Bengkulu dibuka pada pukul 22.00 WIB. Hal tersebut dilakukan agar tidak terjadi kemacetan di wilayah Kota Bengkulu.
Sebelumnya, Pemerintah Provinsi Bengkulu akan mengajukan penambahan pasokan BBM jenis Bio Solar kepada Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas). Staf Ahli Gubernur Bengkulu Bidang Ekonomi, Keuangan dan Pembangunan, M Ikhwan, mengatakan hal tersebut dilakukan guna mencukupi kuota BBM bio solar di Provinsi Bengkulu.
"Kita akan segera mengajukan permohonan untuk penambahan kuota BBM jenis bio solar ini ke BPH Migas," ujarnya.
Pengurangan BBM jenis Bio Solar sekitar 15 persen untuk pemerintah Provinsi Bengkulu dari jatah BBM pada 2021, yaitu sebanyak 14,9 ribu kilo liter (KL). Akibat pengurangan pasukan BBM tersebut menyebabkan terjadinya antrean kendaraan di sejumlah Stasiun Pengisian Bahan Bakar (SPBU).
Bengkulu: Sejumlah kendaraan mengantre di Stasiun Pengisian Bahan Bakar
(SPBU) di wilayah
Kota Bengkulu untuk mendapatkan
solar. Panjang antrean mencapai ratusan meter dan mengakibatkan kemacetan di beberapa titik.
Salah satu sopir truk yang mengantre di SPBU Rawa Makmur Kota Bengkulu, Gen Hasibuan, mengatakan dirinya kesulitan mendapatkan solar di wilayah Bengkulu. Sehingga banyak supir kendaraan besar dan bus harus mengantre panjang hingga seharian untuk mendapatkan solar.
"Kami terpaksa bertahan seharian di sini untuk mendapatkan solar agar dapat melanjutkan pekerjaan kami," kata Gen, Bengkulu, Kamis, 24 Maret 2022.
Ia berharap stok solar kembali normal seperti sebelumnya. Sebab, hal tersebut sangat mengganggu aktivitas warga dan mengakibatkan perekonomian keluarga menurun.
Baca:
Solar Langka Dua Pekan, Nelayan di Bulukumba Terpaksa Tak Melaut
Antrean BBM jenis solar di SPBU di wilayah Kota Bengkulu dibuka pada pukul 22.00 WIB. Hal tersebut dilakukan agar tidak terjadi kemacetan di wilayah Kota Bengkulu.
Sebelumnya, Pemerintah Provinsi Bengkulu akan mengajukan penambahan pasokan BBM jenis Bio Solar kepada Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas). Staf Ahli Gubernur Bengkulu Bidang Ekonomi, Keuangan dan Pembangunan, M Ikhwan, mengatakan hal tersebut dilakukan guna mencukupi kuota BBM bio solar di Provinsi Bengkulu.
"Kita akan segera mengajukan permohonan untuk penambahan kuota BBM jenis bio solar ini ke BPH Migas," ujarnya.
Pengurangan BBM jenis Bio Solar sekitar 15 persen untuk pemerintah Provinsi Bengkulu dari jatah BBM pada 2021, yaitu sebanyak 14,9 ribu kilo liter (KL). Akibat pengurangan pasukan BBM tersebut menyebabkan terjadinya antrean kendaraan di sejumlah Stasiun Pengisian Bahan Bakar (SPBU).
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(NUR)