medcom.id, Agam: Puluhan ton ikan keramba jaring apung milik petani di Danau Maninjau, Kabupaten Agam, Sumatera Barat, yang mati mendadak. Penyebabnya, ikan-ikan tersebut kekurangan oksigen
Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Agam Ermanto mengatakan, jumlah ikan yang mati mencapai 20 ton.
"Ini data sementara dan kemungkinan ada penambahan, karena pada Jumat 20 Feruari, jumlah ikan dengan jenis mas dan nila mati, sekitar lima ton," kata Ermanto, seperti dilansir Antara, Senin (22/2/2016).
Ermanto mengatakan, 20 ton ikan yang mati dengan ukuran siap panen ini berasal dari 50 petak keramba jaring apung yang tersebar di Nagari Bayu, Maninjau dan Duo Koto. Ikan mati akibat kekurangan oksigen setelah angin kencang melanda daerah itu semenjak beberapa hari lalu.
Menurut Ermanto, peristiwa ini merupakan yang pertama pada 2016. Pada 2015, kata dia, sekitar 175 ton ikan KJA di Danau Maninjau mati mendadak dengan kerugian sekitar Rp3 miliar.
Pada 2014 sebanyak 1.087,38 ton, pada 2013 sebanyak delapan ton, pada 2012 sebanyak 300 ton, pada 2011 sebanyak 500 ton dan 2010 sebanyak 500 ton.
Ia pun mengimbau, petani segera panen. Supaya kerugian tak semakin besar. "Agar kerugian tidak begitu banyak," kata Ermanto.
medcom.id, Agam: Puluhan ton ikan keramba jaring apung milik petani di Danau Maninjau, Kabupaten Agam, Sumatera Barat, yang mati mendadak. Penyebabnya, ikan-ikan tersebut kekurangan oksigen
Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Agam Ermanto mengatakan, jumlah ikan yang mati mencapai 20 ton.
"Ini data sementara dan kemungkinan ada penambahan, karena pada Jumat 20 Feruari, jumlah ikan dengan jenis mas dan nila mati, sekitar lima ton," kata Ermanto, seperti dilansir
Antara, Senin (22/2/2016).
Ermanto mengatakan, 20 ton ikan yang mati dengan ukuran siap panen ini berasal dari 50 petak keramba jaring apung yang tersebar di Nagari Bayu, Maninjau dan Duo Koto. Ikan mati akibat kekurangan oksigen setelah angin kencang melanda daerah itu semenjak beberapa hari lalu.
Menurut Ermanto, peristiwa ini merupakan yang pertama pada 2016. Pada 2015, kata dia, sekitar 175 ton ikan KJA di Danau Maninjau mati mendadak dengan kerugian sekitar Rp3 miliar.
Pada 2014 sebanyak 1.087,38 ton, pada 2013 sebanyak delapan ton, pada 2012 sebanyak 300 ton, pada 2011 sebanyak 500 ton dan 2010 sebanyak 500 ton.
Ia pun mengimbau, petani segera panen. Supaya kerugian tak semakin besar. "Agar kerugian tidak begitu banyak," kata Ermanto.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(TII)