Batu: Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) meresmikan Zero Waste Education Park atau Eduwisata Pengelolaan Sampah di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Tlekung, Kota Batu, Jawa Timur, Rabu, 30 November 2022. Eduwisata ini diharapkan jadi tempat edukasi bagi masyarakat.
Direktur Jenderal Pengelolaan Sampah, Limbah, Bahan Beracun Berbahaya, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (PSLB3) KLHK, Rosa Vivien Ratnawati, mengatakan cita-cita Indonesia adalah mencapai emisi nol bersih pada 2050 mendatang. Salah satu langkah awalnya dimulai dari TPA Tlekung.
“TPA Tlekung luar biasa, berada di dalam hutan dan dibekali dengan sarana-prasarana yang sesuai untuk menurunkan emisi gas rumah kaca. Nanti Kota Batu tidak membutuhkan TPA lagi,” kata Rosa di sela-sela peresmian.
Zero Waste Education Park merupakan wahana wisata pengelolaan sampah yang ada di TPA Tlekung Kota Batu. Total ada sembilan wahana eduwisata di lokasi ini.
Antara lain, Eduwisata Energi Sampah terbarukan, Eduwisata Magot, Eduwisata Komposting, Eduwisata Mesin Pirolysis, Eduwisata Taman Edukasi, Eduwisata Pengelolaan Air Lindi, Eduwisata Sel Sampah, Eduwisata Digitalisasi Sampah, dan Eduwisata Hutan Pinus.
Wali Kota Batu, Dewanti Rumpoko, mengatakan, TPA Tlekung tidak hanya sebagai tempat penanganan sampah saja. Namun juga sebagai tempat edukasi bagi masyarakat yakni untuk memberi pemahaman terhadap pengelolaan sampah dan mendorong untuk bertanggung jawab pada sampah yang dihasilkan masyarakat.
“TPA Tlekung setiap hari mengelola 120 ton sampah dari seluruh Kota Batu. Dengan prasarana dan sarana yang ada, penanganan sampah Kota Batu sudah sampai 86 persen dari 70 persen target nasional,” ungkap Dewanti.
Dewanti menambahkan, TPA Tlekung telah bekerjasama dengan PT Arta Asia Putra pada 2021 dalam usaha penanganan sampah. Kerjasama itu juga membuat TPA Tlekung saat ini menggunakan mesin pyrolisis buatan anak negeri.
“Dengan kerjasama tersebut diharapkan kolaborasi saling menguntungkan, sehingga tidak hanya menangani sampah namun juga menghasilkan produk yang bernilai ekonomi,” ujar Dewanti.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news medcom.id
Batu:
Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) meresmikan
Zero Waste Education Park atau Eduwisata Pengelolaan Sampah di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Tlekung, Kota Batu, Jawa Timur, Rabu, 30 November 2022. Eduwisata ini diharapkan jadi tempat edukasi bagi masyarakat.
Direktur Jenderal Pengelolaan Sampah, Limbah, Bahan Beracun Berbahaya, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (PSLB3) KLHK, Rosa Vivien Ratnawati, mengatakan cita-cita Indonesia adalah mencapai
emisi nol bersih pada 2050 mendatang. Salah satu langkah awalnya dimulai dari TPA Tlekung.
“TPA Tlekung luar biasa, berada di dalam hutan dan dibekali dengan sarana-prasarana yang sesuai untuk menurunkan
emisi gas rumah kaca. Nanti Kota Batu tidak membutuhkan TPA lagi,” kata Rosa di sela-sela peresmian.
Zero Waste Education Park merupakan wahana wisata pengelolaan sampah yang ada di TPA Tlekung Kota Batu. Total ada sembilan wahana eduwisata di lokasi ini.
Antara lain, Eduwisata Energi Sampah terbarukan, Eduwisata Magot, Eduwisata Komposting, Eduwisata Mesin Pirolysis, Eduwisata Taman Edukasi, Eduwisata Pengelolaan Air Lindi, Eduwisata Sel Sampah, Eduwisata Digitalisasi Sampah, dan Eduwisata Hutan Pinus.
Wali Kota Batu, Dewanti Rumpoko, mengatakan, TPA Tlekung tidak hanya sebagai tempat penanganan sampah saja. Namun juga sebagai tempat edukasi bagi masyarakat yakni untuk memberi pemahaman terhadap pengelolaan sampah dan mendorong untuk bertanggung jawab pada sampah yang dihasilkan masyarakat.
“TPA Tlekung setiap hari mengelola 120 ton sampah dari seluruh Kota Batu. Dengan prasarana dan sarana yang ada, penanganan sampah Kota Batu sudah sampai 86 persen dari 70 persen target nasional,” ungkap Dewanti.
Dewanti menambahkan, TPA Tlekung telah bekerjasama dengan PT Arta Asia Putra pada 2021 dalam usaha penanganan sampah. Kerjasama itu juga membuat TPA Tlekung saat ini menggunakan mesin pyrolisis buatan anak negeri.
“Dengan kerjasama tersebut diharapkan kolaborasi saling menguntungkan, sehingga tidak hanya menangani sampah namun juga menghasilkan produk yang bernilai ekonomi,” ujar Dewanti.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news medcom.id Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(WHS)