Bandar Lampung: Seorang pria bernama Rudi yang bekerja sebagai Pak Ogah di Jalan Antasari, Kelurahan Kedamaian, Kecamatan Kedamaian, Bandar Lampung, menyekap lima anak dan ibunya di dalam rumah bedeng selama tiga hari terakhir.
Penyekapan satu keluarga itu diketahui tetangga korban yang merasa curiga karena penghuni kontrakan itu tidak pernah terlihat sejak Minggu hingga Selasa, 24 Januari 2023. Seorang warga mengaku sempat bertanya kepada salah satu anak yang masih SMP. Anak tersebut menjawab ibunya dikurung di dalam.
Untuk itu warga mengecek dan mendobrak pintu kamar tengah yang digembok dengan rantai. Di dalam kamar itu terdapat anak yang masih bayi dalam keadaan lemas dan sakit panas dingin.
"Anaknya itu ada delapan, tiga sudah sekolah. Anak yang kecil-kecil dikurung sama ibunya sekitar umur 5 tahun dan paling kecil 7 bulan," kata wanita yang enggan disebutkan namanya, Sabtu, 28 Januari 2023.
Atas kondisi itu, warga bersama ketua RT membawa keluarga itu ke Puskesmas terdekat karena anaknya lemas kekurangan gizi. Menurutnya, keluarga itu baru sekitar tujuh bulan menempati bedeng tersebut. Mereka jarang berkomunikasi dengan tetangga.
"Sering kami kasih sayur dan makanan untuk bantu-bantu seadanya," katanya.
Sementara, suaminya Rudi, berprofesi sebagai pak ogah di Jalan Antasari, tak jauh dari lokasi rumah. Lalu tiga anaknya telah masuk SD dan SMP. "Mereka di dalam tidak ada penerangan, tetapi ayamnya yang dikasih lampu," katanya.
Sementara itu, Ketua RT 03, Tri Rahayu, mengatakan mendapat informasi dari warga ada penyekapan yang dilakukan bapak kandung.
"Saya koordinasi dengan Bhabinkamtibmas langsung ke lokasi. Anaknya yang masih kecil langsung dibawa ke Puskesmas," katanya.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news medcom.id
Bandar Lampung: Seorang pria bernama Rudi yang bekerja sebagai
Pak Ogah di Jalan Antasari, Kelurahan Kedamaian, Kecamatan Kedamaian, Bandar Lampung,
menyekap lima anak dan ibunya di dalam rumah bedeng selama tiga hari terakhir.
Penyekapan satu keluarga itu diketahui tetangga korban yang merasa curiga karena penghuni kontrakan itu tidak pernah terlihat sejak Minggu hingga Selasa, 24 Januari 2023. Seorang warga mengaku sempat bertanya kepada salah satu anak yang masih SMP. Anak tersebut menjawab ibunya dikurung di dalam.
Untuk itu warga mengecek dan mendobrak pintu kamar tengah yang digembok dengan rantai. Di dalam kamar itu terdapat anak yang masih bayi dalam keadaan lemas dan sakit panas dingin.
"Anaknya itu ada delapan, tiga sudah sekolah. Anak yang kecil-kecil dikurung sama ibunya sekitar umur 5 tahun dan paling kecil 7 bulan," kata wanita yang enggan disebutkan namanya, Sabtu, 28 Januari 2023.
Atas kondisi itu, warga bersama ketua RT membawa keluarga itu ke Puskesmas terdekat karena anaknya lemas kekurangan gizi. Menurutnya, keluarga itu baru sekitar tujuh bulan menempati bedeng tersebut. Mereka jarang berkomunikasi dengan tetangga.
"Sering kami kasih sayur dan makanan untuk bantu-bantu seadanya," katanya.
Sementara, suaminya Rudi, berprofesi sebagai pak ogah di Jalan Antasari, tak jauh dari lokasi rumah. Lalu tiga anaknya telah masuk SD dan SMP. "Mereka di dalam tidak ada penerangan, tetapi ayamnya yang dikasih lampu," katanya.
Sementara itu, Ketua RT 03, Tri Rahayu, mengatakan mendapat informasi dari warga ada penyekapan yang dilakukan bapak kandung.
"Saya koordinasi dengan Bhabinkamtibmas langsung ke lokasi. Anaknya yang masih kecil langsung dibawa ke Puskesmas," katanya.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news medcom.id Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(WHS)