Batam: Badan Narkotika Nasional (BNN) membongkar pabrik sabu rumahan di sebuah perumahan di Batam, Kepulauan Riau. Dari hasil pengungkapan itu petugas mendapatkan barang bukti sabu yang sudah berupa kristal maupun yang masih perlu diolah sebanyak 5.032 gram.
“Salah satu pelaku mantan polisi dari Malaysia berinisial MS, 34, dua orang lagi dari Batam, NS, 47, dan AS, 25,” ujar Kepala Badan Narkotika Nasional, Petrus Golose, di Batam Kepulauan Riau, Kamis, 21 Juli 2022.
Ketua Rukun Tetangga (RT) setempat Didik, mengaku tidak curiga dengan aktivitas pelaku dalam membuat narkoba.
“Kami tidak mencurigakan rumah tersebut, karena tidak ada aktivitas yang mencolok, jadi tidak ada yang mencurigakan," ujar Didik.
Warga juga terkejut dengan penggerebekan pabrik narkoba di salah satu rumah di lingkungan mereka. Ia hanya mengetahui rumah yang yang digerebek BNN itu rumah sewaan yang baru ditempati para pelaku.
"Jadi itu rumah sewaan, saya dapat informasi dari pemilik diketahui rumah tersebut baru dua hari ditempati,” ucapnya.
Dirinya sempat menerima laporan dari warga yang bersebelahan rumah dengan pabrik pembuatan narkoba bahwa semenjak para pelaku menempati rumah tersebut, hewan peliharaannya sering gelisah.
"Tapi pengakuan tetangga sebelah rumah, anjing peliharaan yang biasanya tenang, tapi semenjak rumah tersebut dihuni anjingnya menggonggong tidak biasa,” katanya.
Ia juga mengatakan, para pelaku yang menyewa tersebut tidak pernah melapor diri kepadanya padahal pemilik rumah telah mengarahkan untuk berkoordinasi dengan RT dan RW.
"Satpam juga mengarahkan untuk lapor ke RT tapi mereka belum ada melapor ke saya," kata dia.
Batam: Badan Narkotika Nasional (BNN) membongkar
pabrik sabu rumahan di sebuah perumahan di Batam, Kepulauan Riau. Dari hasil pengungkapan itu petugas mendapatkan barang bukti sabu yang sudah berupa kristal maupun yang masih perlu diolah sebanyak 5.032 gram.
“Salah satu pelaku
mantan polisi dari Malaysia berinisial MS, 34, dua orang lagi dari Batam, NS, 47, dan AS, 25,” ujar Kepala Badan Narkotika Nasional, Petrus Golose, di Batam Kepulauan Riau, Kamis, 21 Juli 2022.
Ketua Rukun Tetangga (RT) setempat Didik, mengaku tidak curiga dengan aktivitas pelaku dalam membuat narkoba.
“Kami tidak mencurigakan rumah tersebut, karena tidak ada aktivitas yang mencolok, jadi tidak ada yang mencurigakan," ujar Didik.
Warga juga terkejut dengan
penggerebekan pabrik narkoba di salah satu rumah di lingkungan mereka. Ia hanya mengetahui rumah yang yang digerebek BNN itu rumah sewaan yang baru ditempati para pelaku.
"Jadi itu rumah sewaan, saya dapat informasi dari pemilik diketahui rumah tersebut baru dua hari ditempati,” ucapnya.
Dirinya sempat menerima laporan dari warga yang bersebelahan rumah dengan pabrik pembuatan narkoba bahwa semenjak para pelaku menempati rumah tersebut, hewan peliharaannya sering gelisah.
"Tapi pengakuan tetangga sebelah rumah, anjing peliharaan yang biasanya tenang, tapi semenjak rumah tersebut dihuni anjingnya menggonggong tidak biasa,” katanya.
Ia juga mengatakan, para pelaku yang menyewa tersebut tidak pernah melapor diri kepadanya padahal pemilik rumah telah mengarahkan untuk berkoordinasi dengan RT dan RW.
"Satpam juga mengarahkan untuk lapor ke RT tapi mereka belum ada melapor ke saya," kata dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(WHS)
