Gunung Marapi, Sumatera Barat, mengalami erupsi pada Kamis siang (12/1/2023). (ANTARA)
Gunung Marapi, Sumatera Barat, mengalami erupsi pada Kamis siang (12/1/2023). (ANTARA)

173.334 Warga Agam Tinggal di Zona Bahaya Erupsi Marapi

Media Indonesia • 12 Januari 2023 15:39
Agam: Gunung Marapi di perbatasan Kabupaten Agam dan Kabupaten Tanah Datar, Sumatra Barat, terus menunjukkan meningkatnya intensitas aktivitas vulkanik. Hari ini lontaran kolom abu mencapai 1.000 meter (1 kilometer) dari puncak kawah.
 
"Erupsi pada Kamis (12 Januari) pukul 10.58 WIB, kolom abu teramati berwarna kelabu dengan intensitas tebal condong ke arah timur laut dan tenggara," jelas Kepala Pos Pengamatan Gunungapi Marapi, Teguh Purnomo, Kamis, 12 Januari 2023.
 
Ia menambahkan erupsi ini terekam di seismogram dengan amplitudo maksimum 5.1 mm dan durasi kurang lebih 3 menit 4 detik. Erupsi gunung api Marapi yang terekam sesmograf pada 7-1 Januari 2023 sebanyak 134 kali. Kondisi ini membuat sebagian warga terutama di Kabupaten Agam berada zona bahaya erupsi Marapi.

Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?


Berdasarkan data BPBD Agam Sumatra Barat, sebanyak 173.334 orang atau 50.256 Kepala Keluarga di Kabupaten Agam berada di zona bahaya erupsi Marapi dalam skala kuat. Kepala Badan Pelaksana (Kalaksa) BPBD Agam, Bambang Warsito mengatakan, ada lima kecamatan yang berada di wilayah lereng hingga kaki Marapi.
 
Baca: Gunung Marapi Kembali Erupsi Muntahkan Kolom Abu Setinggi 1 Km

"Yang tinggal di lima kecamatan itu ada 50.256 kepala keluarga dengan jumlah jiwa sebanyak 173,334," ungkapnya.
 
Rinciannya, Kecamatan Sungai Pua (27.127 jiwa dari 7.443 Kepala Keluarga), Canduang (25.679 jiwa dari 7.596 KK), Banuhampu (38.431 jiwa dari 10.869 KK), Baso (37.099 jiwa dari 11.351 KK) serta Kecamatan Ampek Angkek dengan penduduk sebanyak 44.998 dari 12.998 KK.
 
Sementara untuk mitigasi, pihaknya telah menyiapkan sejumlah langkah untuk mengantisipasi dampak erupsi Marapi. Bambang mengatakan, Pemkab Agam selama ini sudah memiliki rencana kontijensi jika terjadi bencana Gunung Marapi.
 
"Rencana itu akan terus dimatangkan, agar tidak terjadi risiko yang lebih besar saat erupsi semakin membahayakan," ujarnya.
 
"Kita pernah melakukan simulasi. Kalau yang pernah kita lakukan simulasi, ada Kantor Camat Canduang yang lama akan jadi jalur evakuasi. Titik kumpul sementara di Koto Hilalang. Bahkan, bukan hanya di Koto Hilalang, titik kumpul sementara yang kita siapkan sampai ke Lapangan Kantin Bukittinggi," bebernya.
 
Saat ini Gunung Marapi berada pada status level II (waspada). Masyarakat di sekitar Gunungapi Marapi dan pengunjung/wisatawan tidak diperbolehkan mendaki pada radius tiga kilometer dari kawah/puncak.
 
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news medcom.id
 
(WHS)




LEAVE A COMMENT
LOADING

Dapatkan berita terbaru dari kami Ikuti langkah ini untuk mendapatkan notifikasi

unblock notif