Bandar Lampung: Harga cabai rawit di sejumlah pasar tradisional di Kota Bandar Lampung, usai perayaan natal dan tahun baru naik drastis mencapai Rp110 ribu per kilogram pada Selasa, 3 Januari 2023.
Padahal sebelumnya, harga cabai rawit di Bandar Lampung pada Kamis, 29 Desember 2022 masih berada di kisaran harga Rp60 ribu per kilonya.
Sulis, salah satu pedagang cabai di Pasar Pasir Gintung mengatakan harga cabai rawit sudah mulai merangkak sejak akhir Desember 2022.
Harga cabai merah naik dari Rp30 ribu per kilo menjadi Rp55 ribu per kilo usai pergantian tahun. Komoditas bumbu dapur lainnya, seperti bawang merah juga mengalami kenaikan harga yang semula di harga Rp32 ribu menjadi Rp36 ribu per kilonya.
"Harga komoditas cabai ini memang diprediksi ada kenaikan. Namun harga sekarang diluar dugaan yang mencapai hampir dua kali lipat dari harga sebelum pergantian tahun,” kata Sulis.
Menurutnya, harga cabai mengalami kenaikan karena dipengaruhi oleh curah hujan yang tinggi. Saat musim hujan seperti saat ini, produksi cabai menurun sehingga stok menipis.
"Kita kan masih ambil cabai dari Jawa. Karena sekarang musim hujan, produktivitas cabai menurun. Karena curah hujan tinggi sehingga cabai mudah membusuk," ujarnya.
Sementara, Rina, 30, warga Bandar Lampung mengeluhkan naiknya harga cabai rawit yang melambung tinggi.
"Tahun baru malah harga cabai naik lebih dari Rp100 ribu," terang dia.
Hal yang sama dikeluhkan ibu-ibu di pasar tradisional Bandar Lampung. "Kirain habis tahun baru harga normal, tahunya naik drastis. Kita orang Indonesia kalau enggak makan pedas agak gimana gitu, tapi gimana cabai lagi mahal. Terpaksa harus irit-irit cabainya kalau bikin sambel ini," ujarnya.
Pemilik usaha geprek di Bandar Lampung pun mengungkapkan hal yang sama. "Meskipun kita nyetok cabai di rumah tapi kalau harganya naik tinggi gini juga ya bingung, sedangkan geprek kan yang diandalkan cabainya," katanya.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follo w akun google news medcom.id
Bandar Lampung:
Harga cabai rawit di sejumlah pasar tradisional di Kota Bandar Lampung, usai perayaan natal dan tahun baru naik drastis mencapai Rp110 ribu per kilogram pada Selasa, 3 Januari 2023.
Padahal sebelumnya, harga cabai rawit di Bandar Lampung pada Kamis, 29 Desember 2022 masih berada di kisaran harga Rp60 ribu per kilonya.
Sulis, salah satu pedagang cabai di Pasar Pasir Gintung mengatakan harga cabai rawit sudah mulai merangkak sejak akhir Desember 2022.
Harga cabai merah naik dari Rp30 ribu per kilo menjadi Rp55 ribu per kilo usai pergantian tahun. Komoditas bumbu dapur lainnya, seperti bawang merah juga mengalami kenaikan harga yang semula di harga Rp32 ribu menjadi Rp36 ribu per kilonya.
"Harga komoditas cabai ini memang
diprediksi ada kenaikan. Namun harga sekarang diluar dugaan yang mencapai hampir dua kali lipat dari harga sebelum pergantian tahun,” kata Sulis.
Menurutnya, harga cabai mengalami kenaikan karena dipengaruhi oleh curah hujan yang tinggi. Saat musim hujan seperti saat ini, produksi cabai menurun sehingga stok menipis.
"Kita kan masih ambil cabai dari Jawa. Karena sekarang musim hujan, produktivitas cabai menurun. Karena curah hujan tinggi sehingga cabai mudah membusuk," ujarnya.
Sementara, Rina, 30, warga Bandar Lampung
mengeluhkan naiknya harga cabai rawit yang melambung tinggi.
"Tahun baru malah harga cabai naik lebih dari Rp100 ribu," terang dia.
Hal yang sama dikeluhkan ibu-ibu di pasar tradisional Bandar Lampung. "Kirain habis tahun baru harga normal, tahunya naik drastis. Kita orang Indonesia kalau enggak makan pedas agak
gimana gitu, tapi
gimana cabai lagi mahal. Terpaksa harus irit-irit cabainya kalau bikin sambel ini," ujarnya.
Pemilik usaha geprek di
Bandar Lampung pun mengungkapkan hal yang sama. "Meskipun kita
nyetok cabai di rumah tapi kalau harganya naik tinggi gini juga ya bingung, sedangkan geprek kan yang diandalkan cabainya," katanya.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follo w akun google news medcom.id
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(MEL)