Babel: Cuaca ekstrem melanda hampir di seluruh perairan di Provinsi Bangka Belitung (Babel). Kondisi ini membuat nelayan terpaksa tidak melaut.
Rahmad, salah satu nelayan di Pangkalarang Pangkalpinang, mengaku terpaksa tidak melaut, lantaran takut cuaca memburuk.
"Kita sudah dapat peringatan dini dari BMKG gelombang cukup tinggi 2,5 hingga 3 meter," kata Lukman, Kamis, 29 Desember 2022.
Bukan hanya tinggi gelombang, angin pun kencang juga menjadi ancaman. "Makanya kami untuk sementara tidak melaut, dari terjadi hal hal yang tidak diinginkan," ujarnya.
Guna menutupi kebutuhan sehari-hari, Lukman meminjam kepada tengkulak. Ia juga bekerja serabutan demi mendapat uang.
"Kami berharap cuaca kembali bersahabat sehingga bisa melaut, sekarang sih sembari cari kerja serabutan, pinjam uang ke tengkulak dulu, nanti baru di bayar," ungkapnya.
Bukan hanya Lukman, hampir seluruh nelayan di wilayahnya berhenti sementara.
Sementara itu, Kepala BPBD Provinsi Babel Mikron Antariksa mengatakan cuaca esktrem akan berlangsung hingga akhir tahun 2022.
"Kemungkinan hingga akhir tahun nanti masih ekstrem, kita minta masyarakat untuk sementara tidak melaut dulu, antisipasi lakalaut," kata Mikron.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news medcom.id
Babel:
Cuaca ekstrem melanda hampir di seluruh perairan di Provinsi Bangka Belitung (Babel). Kondisi ini membuat
nelayan terpaksa tidak melaut.
Rahmad, salah satu nelayan di Pangkalarang Pangkalpinang, mengaku terpaksa tidak melaut, lantaran takut cuaca memburuk.
"Kita sudah dapat peringatan dini dari BMKG
gelombang cukup tinggi 2,5 hingga 3 meter," kata Lukman, Kamis, 29 Desember 2022.
Bukan hanya tinggi gelombang, angin pun kencang juga menjadi ancaman. "Makanya kami untuk sementara tidak melaut, dari terjadi hal hal yang tidak diinginkan," ujarnya.
Guna menutupi kebutuhan sehari-hari, Lukman meminjam kepada tengkulak. Ia juga bekerja serabutan demi mendapat uang.
"Kami berharap cuaca kembali bersahabat sehingga bisa melaut, sekarang sih sembari cari kerja serabutan, pinjam uang ke tengkulak dulu, nanti baru di bayar," ungkapnya.
Bukan hanya Lukman, hampir seluruh nelayan di wilayahnya berhenti sementara.
Sementara itu, Kepala BPBD Provinsi Babel Mikron Antariksa mengatakan cuaca esktrem akan berlangsung hingga akhir tahun 2022.
"Kemungkinan hingga akhir tahun nanti masih ekstrem, kita minta masyarakat untuk sementara tidak melaut dulu, antisipasi lakalaut," kata Mikron.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news medcom.id Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(NUR)